News
Rabu, 19 Juli 2023 - 02:17 WIB

Baliho Ganjar di Lahan Kodim Muara Teweh Diturunkan, Bawaslu Mengusut

Newswire  /  Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bakal calon presiden usungan PDI Perjuangan Ganjar Pranowo menyapa warga saat berkunjung di Stadion Gelora Joko Samudro, Gresik, Jawa Timur, Minggu (16/7/2023). (ANTARA FOTO/Rizal Hanafi/YU)

Solopos.com, JAKARTA — Aparat TNI menurunkan baliho bergambar bakal calon presiden Ganjar Pranowo yang dipasang di lahan Markas Kodim 1013/Muara Teweh, Barito Utara, Kalimantan Tengah.

Penurunan baliho bergambar capres PDIP itu sebagai bentuk netralitas TNI dari politik praktis.

Advertisement

Apalagi, baliho politik itu terpasang di area milik Kodim 1013/Muara Teweh.

Ketua Bawaslu Rahmat Bagja menyatakan pihaknya tengah mengusut kasus tersebut.

Advertisement

Ketua Bawaslu Rahmat Bagja menyatakan pihaknya tengah mengusut kasus tersebut.

“Lagi dicek sama teman-teman di Kalbar kalau tidak salah ya, tempatnya di mana lagi kita cek, dan itu apakah kita lihat prosesnya Kalimantan Tengah sekarang lagi proses,” ujar Bagja seusai acara “Senandung Pemilu Damai” di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (18/7/2023) malam.

Dia mengatakan Bawaslu akan mengawasi jalannya sosialisasi di setiap tingkatan sebelum masa kampanye dimulai pada 28 November 2023.

Advertisement

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menegaskan baliho bergambar bakal calon presiden Ganjar Pranowo yang dipasang di lahan Markas Kodim 1013/Muara Teweh, Barito Utara, Kalimantan Tengah tidak dicopot secara paksa.

Menurut Yudo, Dandim 1013/Muara Teweh Letkol Inf Edi Purwoko telah berkoordinasi dengan pemasang dan pemerintah daerah setempat sebelum mencopot baliho tersebut.

Yudo menekankan soal netralitas TNI dalam pemilu. Ia mengaku sebelumnya telah mengeluarkan sejumlah penekanan kepada prajurit.

Advertisement

Salah satunya, prajurit diperintahkan untuk tidak memberi fasilitas tempat atau sarana dan prasarana milik TNI kepada pasangan calon dan partai politik untuk digunakan sebagai sarana kampanye.

“Izinnya awalnya tidak dipasang di situ, ternyata dipasang di situ, ya kita sampaikan kepada yang bersangkutan kok dipasang di situ, kan sudah jelas tentang netralitas TNI. Saya sudah tanya langsung Dandim, kejadiannya seperti itu,” ungkap Yudo di Bandung.

Ia mengatakan pencopotan baliho itu sudah sesuai mekanisme. Yudo pun meminta semua pihak untuk menghargai netralitas TNI.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif