SOLOPOS.COM - Ilustrasi agama Parmalim. (Batakpedia)

Solopos.com, SOLO – Agama Parmalim adalah agama asli Tanah Batak, berikut penjelasannya.

Dilansir dari buku Agama Malim di Batak pada Kamis (5/10/2023), membicarakan Parmalim tak lepas dari mitos dan sejarah Batak (baca; Toba). Parmalim sering merupakan irisan dari keduanya. Yang mitos bagi masyarakat Batak, oleh Parmalim sebagian besar diyakini benar.

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

Mengutip skripsi Pardianto Sinaga berjudul Sejarah dan Konsep Ajaran Agama Parmalim di Kampungmudik (2022) yang dimuat di digilib.uin-suka.ac.id, agama Parmalim merupakan agama hasil dari warisan turun temurun oleh nenek moyang Batak dan merupakan hasil ciptaan adat.

Tradisi adat Batak sangat kental membuatnya sangat menghormati nenek moyangnya. Sehingga, agama Parmalim merupakan warisan yang sulit ditinggalkan bahkan sudah menjadi identitas untuk mereka meski harus mengosongkan kolom KTP lantaran belum diterima Pemerintah sebuah agama.

Agama Parmalim merupakan lanjutan dari kepercayaan nenek moyang yang melawan penjajah komunis Belanda yang dianggap merusak nilai-nilai budaya Batak.

Hal tersebut diprakarsai Sisingamangaraja XII langsung pada 1870 Masehi pada masa penjajahan hingga saat ini.

Sementara konsep kepercayaannya lebih mengarah kepada Animisme karena mempercayai ruh-ruh leluhur yang telah wafat dan menyembahnya. Sebab Parmalim juga memiliki banyak jenis ibadah ada yang bersifat individu dan ada pula yang bersifat kolektif.

Ada pula ibadah mingguan yang disebut dengan Marari Sabtu dan ibadah tahunannya Sipaha Sada dan Sipaha Lima yang dilakukan di rumah ibadah Bale Parsattian secara kolektif yang berada di pusat Hutatinggi Laguboti atau cabang lainnya.

Adapun bacaan atau aturan ibadahnya bersumber dari kitab sucinya sendiri yang dinamakan dengan Pustaha Habonaron.

Dilansir dari unh.ac.id dalam publikasi oleh Marini Dolok Saribu, kepercayaan Parmalim adalah sebuah agama yang memiliki beberapa macam upacara ritual yang dijadikan sebagai jalan untuk “bertemu” dengan Debata Mulajadi Nabolon. Upacara ritual Parmalim dapat digolongkan ke dalam dua bagian besar, yaitu upacara terjadwal dan upacara yang tidak terjadwal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya