SOLOPOS.COM - Capres nomor urut satu Anies Baswedan menyampaikan pandangannya saat debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Debat kali ini bertemakan pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.

Solopos.com, SORONG — Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan, menemukan ada anak yang tidak dapat bersekolah karena mengeluhkan biaya pendidikan mahal saat melakukan safari politik di Kota Sorong, Papua Barat Daya.

Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (16/1/2024), Anies mengatakan anak yang didampingi ibunya itu mengaku pernah mengenyam pendidikan di sekolah negeri. Dia menyebut fenomena anak putus sekolah harus diselesaikan secara serius.

Promosi Jaga Keandalan Transaksi Nasabah, BRI Raih ISO 2230:2019 BCMS

“Ini fenomena yang harus diselesaikan. Jadi, walaupun sering kita mengatakan, oh, kami puas; tetapi begitu dicek, bagaimana kondisi pendidikan, kesehatan, ternyata jauh dari memuaskan,” kata mantan gubernur DKI Jakarta itu, sebagaimana dikabarkan Antara.

Menurut Anies, tingkat kepuasan terhadap pemerintahan masing-masing orang berbeda. Dia mengatakan di Indonesia saat ini masih ada masalah pendidikan yang cukup fatal jika anak-anak tidak sekolah karena persoalan biaya.

Anies dan Muhaimin Iskandar berkomitmen akan memberikan pendidikan berkualias yang mudah diakses jika terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029.

“Kami berkomitmen tentang akses pendidikan yang berkualitas. Artinya apa? Anak-anak bisa bersekolah tanpa beban biaya dan mereka bisa belajar sampai tuntas, dan itu komitmen kami khususnya untuk kawasan kawasan seperti Papua. Karena kuncinya itu berada pada peningkatan kualitas SDM (sumber daya manusia), pendidikan, dan kesehatan,” jelasnya.

Anies mengatakan komitmennya untuk memberikan perhatian pada dunia pendidikan, seperti halnya pada warga negara Indonesia (WNI) lulusan program magister dan doktoral, bertujuan untuk membangun kualitas manusia dan bukan membangun penopang manusia saja.

Menurut dia, apabila membangun gedung di perkotaan tanpa membentuk SDM berkualitas dan memadai, maka itu akan menjadi kota mati.

“Jadi, yang menentukan yaitu adalah manusia, kualitas manusianya untuk tingkat pendidikan. Jadi, itu masalah kita dan itu seharusnya sudah menjadi perhatian sejak dulu, kemarin-kemarin. Ini kan sudah tahun 2024,” kata Anies.
????

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya