Solopos.com, SOLO — Calon Presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan, mencurigai ada upaya rekayasa di balik narasi Pilpres 2024 berjalan satu putaran. Hal itu disampaikan menanggapi pernyataan Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, yang menggaungkan wacana tersebut.
“Jangan-jangan ini indikasi mau ada rekayasa, jangan sampai biarkan,” kata Anies di Ambon, Senin (15/1/2024).
Anies menekankan pemilu satu atau dua putaran ada di tangan rakyat. Bukan di tangan elite partai politik (parpol). Capres nomor urut 1 ini mengajak para elite parpol untuk memahami esensi pemilu. Karena pemilu merupakan sarana bagi rakyat untuk menentukan masa depan bangsa.
Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit
“Partai-partai pengusung harus ingat ini adalah pemilihan milik rakyat, biarkan rakyat yang berkuasa, bukan kita-kita yang memiliki kuasa untuk menentukan,” ujarnya.
Sebelumnya, Muzani meminta kepada setiap kader dan relawan untuk bekerja keras agar Prabowo-Gibran bisa menang satu putaran pada Pilpres 2024.
Menurut Muzani, kemenangan Prabowo-Gibran satu putaran merupakan suatu keharusan yang harus diwujudkan. Karena dengan menang satu putaran, rakyat Indonesia tidak akan terpecah belah mengingat saat ini banyak upaya-upaya disitegrasi bangsa di media sosial yang semakin masif.
“Menangnya Prabowo-Gibran satu putaran untuk menjaga Kebhinekaan dan Pancasila kita, kita harus jaga persaudaraan kita, persatuan kita, kebersamaan kita, agar tidak terkoyak, tercerai berai, tebelah belah. Tanda-tanda bahwa ada upaya untuk membelah masyarakat seperti 2019 yang dikeluhkan banyak pihak dan itu menjadi catatan demokrasi dari semua pihak. Karena itu kebhinekaan kita, kepancasilaan kita harus dijaga dengan Prabowo-Gibran menang satu putaran,” kata Muzani dalam keterangannya.
Berita ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Anies Curiga Ada Upaya Rekayasa dibalik Wacana Pilpres 1 Putaran”
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
