News
Sabtu, 4 November 2023 - 14:56 WIB

Aksi Bela Palestina 5 November di Monas, MUI: Bentuk Dukungan

Mariyana Ricky P.D  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pegiat HAM dari Amnesty International Indonesia beraksi di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Jakarta, Jumat (27/10/2023). Dalam aksinya mereka meminta Israel menghentikan serangan besar-besaran ke Gaza sekaligus mengakhiri penindasan sistem apartheid kepada warga Palestina. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nym.

Solopos.com, JAKARTA — Sejumlah elemen masyarakat termasuk tokoh lintas agama dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) menginisiasi Aksi Akbar Bela Palestina yang akan dilaksanakan di Monumen Nasional (Monas) pada Minggu (5/11/2023) sejak pagi. 

Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis, mengatakan Aksi Bela Palestina 5 November digelar karena melihat tumbuhnya kesadaran untuk membela Palestina di seluruh dunia. 

Advertisement

Pelanggaran perang level berat yang berulang kali dipertontonkan Israel membuat kepedulian kemanusiaan kepada Palestina tumbuh subur.  

“Tidak usah mikir agama, tidak usah mikir ajaran apa lah, menyaksikan orang tidak bersalah dibom dibunuh seperti itu, saya rasa rasa kemanusiaan kita pasti terpanggil. Tidak usah pakai alasan apa-apa,” kata Kiai Cholil, Jumat (2/11/2023) di Kantor MUI Pusat, Jakarta, dilansir laman resminya.

Seruan Aksi Bela Palestina 5 November atas nama aliansi rakyat Indonesia, kata dia, ingin menyuarakan kepada dunia bahwa masyarakat Indonesia menolak dan mengecam segala bentuk penjajahan yang dilakukan oleh Israel.

Advertisement

Pengasuh Pesantren Cendekia Amanah Depok ini menyampaikan, kurang lebih 93 persen warga Palestina adalah muslim. 

“Sesama muslim, kita semua harus juga merasakan apa yang dialami oleh saudara muslim di Palestina (kal jasadil wahid). Sesama muslim ibaratnya satu bangunan dituntut untuk saling menguatkan dan saling membantu (kal bunyanil wahid),” kata dia.

Menurut Kiai Cholil, cara membantu kepada sesama muslim dapat dilakukan dengan tiga hal. Pertama, dengan merubah situasi dengan menggunakan kekuasaan. Kedua, dengan seruan doa, dan ketiga dengan ingkar bil-lisan. 

Advertisement

“Besok itu adalah ingkar bil-lisan. Kita akan kumpul di Monas 5 November pagi untuk menyampaikan lisan kita kepada dunia bahwa masyarakat Indonesia mengutuk dan marah terhadap tindakan Israel ke Palestina,” paparnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif