News
Rabu, 12 Juli 2023 - 15:25 WIB

AHY Kritik UU Kesehatan, Tak Jawab Harapan Dokter dan Nakes

Newswire  /  Mariyana Ricky P.D  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menanggapi pertanyaan wartawan saat mengunjungi sentra kerajinan tembaga Tumang, Desa/Kecamatan Cepogo, Boyolali, Rabu (5/4/2023) sore. (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, JAKARTA — Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menilai bahwa pengesahan Rancangan Undang-undang (RUU) Kesehatan tidak bisa menjawab harapan para dokter dan tenaga kesehatan (nakes) di Indonesia, sehingga hal itu menjadi salah satu alasan partai Demokrat menolak pengesahan RUU Kesehatan.

“Kita menolak karena memang ada sejumlah substansi yang menurut kami tidak bisa menjawab harapan dari para dokter dan tenaga kesehatan kita di Indonesia,” tutur Agus di Tangerang, Rabu (12/7/2023), dilansir Antara.

Advertisement

Ketika Undang-undang Kesehatan ini disahkan, pihaknya mengkhawatirkan akan benar-benar berpengaruh pada masa depan sektor kesehatan di Indonesia.

Selain itu, penolakan Demokrat ini ingin sekaligus mempertahankan dan memperjuangkan nilai “5 persen” dari APBN yang diharapkan bisa meyakinkan sektor kesehatan Indonesia juga semakin baik kualitasnya.

Advertisement

Selain itu, penolakan Demokrat ini ingin sekaligus mempertahankan dan memperjuangkan nilai “5 persen” dari APBN yang diharapkan bisa meyakinkan sektor kesehatan Indonesia juga semakin baik kualitasnya.

“Ada beberapa hal lainnya juga, yang jelas itulah kami menolak RUU kesehatan. Karena sekali lagi ada sejumlah isu, sejumlah elemen penting yang tidak bisa menjawab harapan kita,” katanya.

Agus menambahkan, bila partainya itu selain menolak RUU Kesehatan juga menolak Undang-undang Cipta Kerja. 

Advertisement

“Saya bisa mengatakan Demokrat itu sebetulnya ingin selalu rasional, seperti kami menolak UU Cipta Kerja. Dan ternyata benar, banyak cacat sana sini dan akhirnya dikatakan produk inkonstitusional oleh MK,” kata dia.

Dalam Rapat Paripurna DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta (11/7), telah disetujui pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Kesehatan menjadi Undang-Undang.

“Kami akan menanyakan kepada fraksi lainnya, apakah Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Kesehatan dapat disetujui untuk disahkan menjadi Undang-Undang,” kata Ketua DPR RI Puan Maharani saat memimpin rapat paripurna.

Advertisement

Pertanyaan itu dijawab setuju oleh tujuh fraksi dari sembilan fraksi di DPR. Tujuh fraksi yang menyetujui yakni PDI Perjuangan, Golkar, Gerindra, NasDem, PKB, PAN dan PPP. Sementara dua fraksi yang menolak yakni Demokrat dan PKS.

Selanjutnya Puan kembali menanyakan kepada seluruh anggota DPR RI, apakah RUU tentang kesehatan dapat disahkan menjadi Undang-Undang. Pertanyaan itu kembali dijawab setuju oleh para anggota dewan.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif