News
Jumat, 12 Januari 2024 - 19:15 WIB

7 Orang dari 1 Keluarga di Lebak Lumpuh

Newswire  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Keluarga yang mengalami kelumpuhan di Kabupaten Lebak berharap bantuan dermawan dan pemerintah untuk meringankan beban ekonomi mereka. (ANTARA/Mansyur)

Solopos.com, LEBAK — Satu keluarga di Kabupaten Lebak, Banten mengalami kelumpuhan dan berharap mendapatkan bantuan para dermawan maupun pemerintah untuk meringankan beban ekonomi mereka.

“Kami melihat keluarga mereka cukup prihatin, karena yang mengalami kelumpuhan enam orang dan hanya satu orang yang menjadi tulang punggung keluarga,” kata Erni, seorang RT 009/RW 002 Kampung Cihuni Desa Curugpanjang Kecamatan Cikulur Kabupaten Lebak, Jumat (12/1/2024).

Advertisement

Erni mengatakan, kepala keluarga yang membutuhkan bantuan itu bernama Saepul, 55. Sebagai tulang punggung keluarga, Saepul menanggung hidup tujuh anggota keluarganya yang mengalami kelumpuhan. Mereka adalah Ela, 55, istri Saepul, dan Edi, 25, anaknya. Selain itu, adik ipar Saepul bernama Sumantri, 34, Misro, 50, Rohman, 40, Rohmat, 35, dan Maman 37, juga mengalami kondisi yang sama dengan Ela dan Edi.

Keluarga itu menempati satu rumah panggung yang kondisinya cukup parah. Mereka yang lumpuh mengalami kesulitan untuk berjalan serta bergerak pada bagian kaki, tangan dan punggung.

Advertisement

Keluarga itu menempati satu rumah panggung yang kondisinya cukup parah. Mereka yang lumpuh mengalami kesulitan untuk berjalan serta bergerak pada bagian kaki, tangan dan punggung.

Dalam kondisi tersebut, Saepul sebagai tulang punggung keluarga yang bertugas mencukupi pangan dan ekonomi. Pekerjaannya sebagai buruh serabutan selama ini tidak mampu menutupi semua kebutuhan rumah tangga. Oleh karena itu, terkadang tetangga memberikan bantuan pangan agar bisa makan.

“Kami berharap para dermawan maupun pemerintah daerah dapat memberikan bantuan kepada keluarga yang mengalami kelumpuhan itu guna meringankan beban ekonomi keluarga,” kata Erni sebagaimana dilansir Antara.

Advertisement

Tujuh orang anggota keluarga Saepul yang mengalami kelumpuhan itu merasakan beberapa gejala, mulai dari lemas, pusing berlebihan, mata kabur, serta sakit di bagian pinggang dan kaki.

Kelumpuhan itu awalnya menjangkiti kakak ipar Saepul, Misro, yang kemudian menular kepada istrinya, Ela, dan selanjutnya adik ipar lain serta anaknya.

Dari enam orang yang menderita kelumpuhan itu dua di antaranya dirujuk ke RSUD Adjidarmo Rangkasbitung, namun tak kunjung sembuh. Sedangkan, lima orang lainnya belum dilakukan pengobatan ke rumah sakit maupun puskesmas setempat.

Advertisement

“Kami hanya pasrah karena sudah ditempuh berbagai pengobatan hingga kini keenam orang itu waktunya dihabiskan tidur dan duduk, karena tidak sembuh – sembuh,” kata Saepul.

Pj Bupati Lebak, Iwan Kurniawan, menginstruksikan Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, dan Puskesmas Cikulur dapat menangani satu keluarga yang mengalami kelumpuhan agar bisa dilakukan pengobatan dan perawatan medis serta mendapatkan bantuan bahan pokok.

“Kami memfokuskan agar keluarga yang mengalami kelumpuhan itu bisa ditangani dengan baik,” katanya menjelaskan.

Advertisement

Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, dr Firman Rahmatullah, mengatakan kemungkinan besar penyakit yang mengalami kelumpuhan yang menimpa satu keluarga itu memiliki faktor genetik.

“Kami tentu akan melakukan pemeriksaan dan perawatan kepala mereka,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif