SOLOPOS.COM - Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S. Pane (JIBI/Solopos/Antara)

Solopos.com, SOLO—Aksi anarkistis yang terjadi di Kota Solo baru-baru ini dinilai Indonesia Police Watch dimotori oleh aktor yang ingin membuat kerusuhan. Kasus terakhir penyerangan Zensho Karaoke Solo di Sriwedari, Solo, Minggu (23/2/2014) lalu,

Ketua Presidium Indonesia Police Watch, Neta S. Pane, saat dihubungi Solopos.com, Rabu (26/2/2014), mengatakan aparat Polresta Solo sebenarnya sudah mengetahui pelakunya dari kelompok apa.

Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI

Data-data intelijen diyakini dia telah disampaikan kepada pucuk pimpinan, yakni Kapolresta Solo, Kombes Pol. Iriansyah. Namun, peristiwa demi peristiwa masih saja terjadi. Neta menyebut, polisi bukan saja kecolongan, tetapi terkesan membiarkan.

“Kapolri dan Kapolda Jateng harus tegas. Copot saja Kapolresta, karena membiarkan ini terjadi. Masih banyak perwira yang lebih tegas dan berani,” pungkas dia.

Terpisah, Kasatreskrim Polresta Solo, Kompol Rudi Hartono, tim khusus yang telah dibentuk untuk mengungkap kasus di Zensho, belum menemukan titik terang. Pihaknya masih memperdalam penyelidikan.

Sebelumnya, Kapolresta Solo, Kombes Pol. Iriansyah, berjanji akan mengerahkan segala kemampuan untuk mengungkap kasus itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya