SOLOPOS.COM - Pelindo I (detik)

Solopos.com, JAKARTA — PT Pelindo I-IV resmi merger menjadikan BUMN itu menjadi operator terminal peti kemas terbesar ke-8 di dunia.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, penggabungan Pelindo tersebut telah mendapat persetujuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Kementerian Keuangan.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

“Alhamdulillah, penggabungan empat BUMN pelabuhan, berintegrasi menjadi satu Pelindo sudah mendapat persetujuan dari Kementerian Keuangan, dan PP dari Presiden Joko Widodo dalam juga sudah disahkan,” katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (1/10/2021).

Baca Juga: Mogok SP JICT Berlanjut, Importir Curigai Manajemen Pelindo II 

Erick mengatakan, merger ini membuat pelabuhan Indonesia semakin kuat.

Keberadaannya juga meningkatkan konektivitas di berbagai wilayah Indonesia.

“Seperti yang sering saya ungkapkan, penggabungan ini dilakukan untuk membuat industri kepelabuhanan nasional yang lebih kuat, dan meningkatkan konektivitas maritim di seluruh Indonesia, serta meningkatkan kinerja dan daya saing BUMN di bidang kepelabuhanan,” paparnya.

Nilai Tambah

Lanjutnya, penggabungan ini memberikan nilai tambah.

Salah satunya menjadikan Pelindo operator peti kemas terbesar ke-8 di dunia.

“Penggabungan akan dapat memaksimalkan sinergi dan penciptaan nilai tambah. Salah satunya, terbuka peluang perusahaan untuk go global. Integrasi ini menempatkan Pelindo menjadi operator terminal peti kemas terbesar ke-8 di dunia,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya