SOLOPOS.COM - Wali Nagari Koto Malintang, Naziruddin, sedang memeriksa bunga bangkai yang ditemukan di kebun warga. (Antara)

Solopos.com, SUMATERA — Bunga bangkai jenis Amorphophallus gigas setinggi empat meter tumbuh di kebun milik warga di Koto Malintang, Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Resor Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Agam berencana menjadikan lokasi tersebut sebagai Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) karena kaya ekosistem. Dilansir dari Antara, bunga bangkai itu tumbuh di kebun kakao milik Erizal, 50. Lokasi tumbuh bunga bangkai itu tidak jauh dari pohon besar jenis medang atau Litsea Sp.

Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM

Baca Juga : Ini Wujud Tanaman Mirip Bunga Bangkai di Pekarangan Warga Joglo Solo

Wali Nagari Koto Malintang di Lubukbasung, Naziruddin, mengatakan bunga bangkai itu ditemukan sejak dua bulan lalu. “Bunga bangkai ini sudah dua kali tumbuh di lokasi ini. Dan bunga bangkai setinggi empat meter ini ditemukan sejak dua bulan lalu,” kata dia, Kamis (4/11/2021).

Naziruddin mengatakan lokasi tersebut bisa dikembangkan menjadi destinasi wisata. Oleh karena itu, pihak terkait sudah memasang pagar di sekitar bunga bangkai itu. Tujuan pemasangan pagar agar warga tidak mengganggu bunga tersebut.

“Ke depan, lokasi itu akan dipagar dengan bagus. Ini bisa menjadi daya tarik warga untuk datang. Ini bisa dijadikan destinasi wisata karena bunga itu jarang ditemukan warga,” tutur dia.

Baca Juga : Bisa Menelan Manusia, Monster Lele Terbesar di Dunia Seberat 293 Kg!

Kepala Resor KSDA Agam, Ade Putra, menyampaikan bunga bangkai jenis Amorphophallus gigas dilindungi Undang-Undang No.5/1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Ade menyebut bunga bangkai itu kategori langka. “Bunga langka ini akan mekar sempurna dalam beberapa hari ke depan dan setelah itu bakal layu,” jelas Ade.

Resor KSDA Agam akan mengecek ke lokasi untuk mengukur tinggi, diameter batang, memasang papan imbauan, dan mengedukasi masyarakat setempat agar tidak merusak tanaman tersebut. Resor KSDA Agam juga telah membahas lokasi tersebut menjadi Kawasan Ekosistem Esensial (KEE). Alasannya lokasi tersebut kaya ekosistem, seperti memiliki kayu berukuran besar, bunga bangkai yang dilindungi, dan lain-lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya