SOLOPOS.COM - Asap tebal dari tembakan artileri di Kobani, dekat perbatasan Suriah-Turki. Foto diambil dari Mursitpinar, perbatasan Turki. (JIBI/Solopos/Reuters/Umit Bektas)

WNI hilang di Turki membuka fakta lain. Warga Turki kini menjadikan jasa penyeberangan ke Suriah sebagai mata pencaharian.

Solopos.com, JAKARTA — Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) menyebut warga Turki di perbatasan Suriah berperan menyeberangkan sejumlah warga negara Indonesia (WNI) yang ingin ke sarang kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) itu.

Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI

Kepada wartawan, juru bicara BNPT, Irfan Idris, mengatakan warga Turki yang bermukim di perbatasan mencari mata pencaharian dengan menyebrangkan warga negara lain termasuk Indonesia ke yang hendak ke Suriah.

“Warga Turki jadikan itu pencaharian dengan membantu menyebrangkan [ke Suriah],” katanya saat konferensi pers di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (19/3/2015).

Irfan Idris mengatakan saat ini terdapat sekitar 8.000 warga negara Indonesia yang bermukim di Suriah. Namun pihaknya tidak dapat memastikan seluruh WNI tersebut adalah pengikut ISIS.

Mengantisipasi hal tersebut, Irfan Idris mengatakan pihaknya sudah meminta kerjasama dengan kepolisian dan imigrasi Turki untuk mencegah WNI menyeberang ke Suriah melalui perbatasan Turki. Sementara itu, di dalam negeri, Irfan mengusulkan ada standar tertentu bagi biro perjalanan ke Timur Tengah agar kejadian serupa tidak terulang.

Sebelumnya, 16 WNI hilang di Turki dari biro perjalanan Smailing Tour dan belum ditemukan hingga saat ini. Adapun kepolisian Turki justru menangkap 16 WNI dari kelompok lain ketika hendak melintasi perbatasan Turki menuju Suriah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya