SOLOPOS.COM - Sejumlah personel TNI AD memeriksa rumah warga untuk memastikan telah kosong ditinggal mengungsi ke Desa Ueralulu, Poso Pesisir, Poso, Sulawesi Tengah, Senin (30/3/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Zainuddin M.N.)

WNI gabung ISIS meningkatkan kekhawatiran meningkatnya pengikut gerakan terorisme di Indonesia.

Solopos.com, JAKARTA — Menkopolhukam Tedjo Edhi Purdjianto membantah latihan TNI di Poso, Sulawesi Tengah, merupakan upaya memburu gembong teroris.

Promosi BRI Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa Melalui Program Desa BRILiaN 2024

Tedjo menyebut latihan bersama TNI di kawasan Gunung Biru, Poso itu ditunjukan dengan peragaan berbagai macam kekuatan, baik itu personel maupun alutsista. “Itu hanya latihan rutin yang sebelumnya pernah diadakan di Aceh, Riau, dan Jawa. Latihan rutin biasa. Kami hanya ingin prajurit TNI tetap siaga,” katanya di Kompleks Gedung Parlemen, Senayan, Rabu (1/4/2015).

Menurutnya, latihan itu tidak ada kaitannya dengan basis teroris atau perburuan terhadap salah satu kelompok teroris. “Pas kebetulan saja lokasinya disana. Tapi untuk kelompok teroris, saya imbau untuk menyerah saja.”

Saat ini diketahui, di Poso ada sejumlah kelompok antara lain Santoso dan Daeng Koro. Keduanya menjalankan operasi di Gunung Biru. Gunung itu adalah lokasi yang sama tempat TNI mengadakan latihan perang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya