SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Tangerang–Seorang perempuan warga negara Filipina bernama Susan RT ,42, berupaya menyelundupkan 53 kapsul sabu ke Indonesia dengan cara ditelan. Namun, aksinya terendus petugas Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta.

Kepala Seksi Penindakan dan Penyelidikan Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta, Gatot Sugeng Wibowo, mengatakan, peristiwa penyelundupan itu dilakukan Susan pada Rabu (19/1) kemarin pukul 13.00 WIB. “Namun, karena kami berupaya melakukan pengembangan, hari ini baru kami ekspos,” ujar Gatot, Jumat (21/1).

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

Dia menjelaskan, Susan masuk ke Indonesia dengan menumpang Thai Airways dengan nomor penerbangan TG-433 dan rute Bangkok-Jakarta yang tiba di Terminal 2D. Dia sudah dicurigai petugas Bea dan Cukai membawa kristal bening (sabu) di dalam perutnya.

“Berdasarkan analisa intelijen dan profilling atas penumpang yang naik. Kemudian dilakukan pemeriksaan bagasi atau barang bawaan atas salah satu penumpang ternyata tidak ada barang yang dicurigai, sehingga dilakukan pemeriksaan badan dengan alat rontgen di sebuah RS yang ada di Tangerang,” ujarnya.

Ketika dirontgen dengan alat radiologi itu, hasilnya menunjukan bahwa ada benda asing yang disimpan di dalam perut Susan. Petugas pun akhirnya meminta Susan menelan obat pencahar agar benda asing itu keluar.

“Dan, benar saja. Sabu itu telah disimpannya di dalam kemasan berbentuk butiran kapsul dan ditelan dalam perut. Pelaku menelan dan telah dikeluarkan sebanyak 53 butir kapsul dengan berat brutto 614  gram dengan estimasi nilainya Rp 950 juta,” ujarnya.

Berdasakan pengakuan pelaku, dia tidak mempunyai pekerjaan. Pelaku bersedia menjadi kurir karena dijanjikan imbalan uang dalam jumlah banyak dan dalam perjalanan ke Jakarta diberikan uang saku US$ 500.

dtc/tiw



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

Hari Buruh Internasional, Ini Harapan Serikat Pekerja di Soloraya

Hari Buruh Internasional, Ini Harapan Serikat Pekerja di Soloraya
author
Anik Sulistyawati Rabu, 1 Mei 2024 - 15:37 WIB
share
SOLOPOS.COM - Ilustrasi stres di tempat kerja. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Peringatan Hari Buruh Internasional yang jatuh pada Rabu (1/5/2024 ) dimaknai beragam oleh berbagai kalangan.

Permasalahan sosial yang dihadapi pekerja masih mewarnai peringatan May Day kali ini. Seruan pencabutan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UU Ciptaker) masih digaungkan.

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

Ketua Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) ’92, Endang Setiowati menilai UU Ciptaker beserta aturan turunannya masih sangat memberatkan pekerja. “Baik mulai masuk kerja yang sistem pemberian normatifnya tidak jelas, Upah yang jauh dari kata layak serta kompesasi atau pesangon yang jauh dari harapan atau bisa di katakan tidak ada kepastian baku dalam aturan tersebut,” terang Endang saat dihubungi Solopos.com, pada Rabu (1/5/2024).

Menurut Endang permasalahan pekerja di Solo tidak jauh berbeda secara nasional. Dia menyebut besaran upah minimum di Kota Bengawan belum bisa dikatakan layak yang seharusnya di angka Rp3 juta.

Koran Solopos

Selain itu, Endang menyebut tidak semua perusahaan mengkaver hak pekerja atas BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Apalagi orang bekerja di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang mulai menjamur yang seharusnya tak luput dari pantauan pemerintah.

Ketentuan upah minimum sebagaimana dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan yang merupakan turunan dari UU Ciptaker dikecualikan bagi usaha mikro dan kecil. Pengecualian pemberlakuan UMKM bagi usaha mikro dan kecil diberlakukan dengan sejumlah ketentuan. Endang berharap pemerintah lebih peka dan memperhatikan kesejahteraan pekerja dengan cara mencabut UU Ciptaker.

Ketua Forum Komunikasi Serikat Pekerja/Serikat Buruh Karanganyar, Eko Supriyanto menguraikan isu utama dalam momen May Day 2024 adalah pencabutan UU Ciptaker dan seruan hapus outsourcing tolak upah murah (Hostum).

Emagazine Solopos

Senada dengan Endang, Eko juga menilai upah minimum di Soloraya masih jauh dikatakan layak, karena upah minimum sebenarnya untuk pekerja lajang dengan masa kerja kurang dari setahun.

“Tapi pada implementasi di lapangan disama ratakan dari masa kerja, pendidikan, pengalaman kerja. Sementara pendidikan tinggi sarjana pun di bayar UMK. padahal orang tuanya membayar biaya pendidikan sangat mahal,” kata dia.

Eko menyebut masih banyak pekerja yang belum terkaver BPJS Kesehatan, kalau terkaver, premi iuran masih dibebankan kepada pekerja. Dia menguraikan iuran BPJS Kesehatan sebesar 5% dari upah, perusahaan menanggung 4% dan karyawan menanggung 1% iuran tersebut, namun ada yang dibebankan semuanya ke pekerja.

Interaktif Solopos

Dia berharap pemerintah terlibat dalam penentuan upah, jaminan sosial bagi pekerja. “Jangan biarkan pekerja bertarung sendirian dengan para pemodal, jadilah ‘wasit’ yang adil dalam pertarungan tak seimbang antara pekerja dan pemodal,” ujarnya.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Karanganyar, Edy Darmawan menjelaskan momen May Day kali ini di tengah dunia usaha yang belum pulih, bisa dimaknai sebagai momentum kerja sama antara pekerja dan pengusaha. Pihaknya mengisi momen ini dengan acara halalbihalal dan pembagian sembako untuk pekerja.

“Hari Buruh Internasional saat dunia usaha masih belum pulih dimaknai sebagai momentum untuk bersama-sama antara pengusaha dan pekerja saling menguatkan agar kelangsungan operasional perusahaan tetap dapat berjalan walaupun kondisi ekonomi masih sulit,” terang Edy.



Dia menjelakan penguatan skill pekerja tetap dilaksanakan untuk meningkatkan kompetensi para pekerja, dengan cara ini dunia usaha akan dapat bersaing dengan kompetitor, khususnya dari luar negeri.

Dengan peningkatan kompetensi pekerja, dia berharap daya saing akan meningkat dan akhirnya pekerja akan mendapatkan nilai tambah antara lain peningkatan kesejahteraan.

Ketua Apindo Sukoharjo, Yunus Arianto mengaku di momen May Day kali ini kalangan pengusaha berharap pekerja mampu meningkatkan daya saing dengan meningkatkan skill. Upaya ini bertujuan untuk bisa lebih bersaing di era globalisasi sehingga bisa lebih relevan di era digitalisasi saat ini.

“Peningkatan kesejahteraan dilakukan dengan kut serta dalam jaminan sosial dalam bentuk BPJS baik kesehatan maupun ketenagakerjaan,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Persiapan Ibadah Haji, 875 Jemaah Calon Haji Boyolali Ikuti Praktik Manasik

Persiapan Ibadah Haji, 875 Jemaah Calon Haji Boyolali Ikuti Praktik Manasik
author
Burhan Aris Nugraha Rabu, 1 Mei 2024 - 15:26 WIB
share
SOLOPOS.COM - Jemaah calon haji dari Boyolali saat praktik manasik di kawasan Wisata Edukasi Religi, Rabu (1/5/2024). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Ratusan jemaah calon haji mengikuti manasik haji di Wisata Edukasi Religi Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (1/5/2024).

Bimbingan manasik haji tersebut diikuti sebanyak 875 calon haji asal Kabupaten Boyolali untuk memberikan pengetahuan tentang tata cara pelaksanaan ibadah haji di Makkah.

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

875 jemaah calon haji asal Boyolali bakal berangkat mulai awal Juni dan terbagi menjadi empat kelompok terbang (kloter) yaitu 91, 92, 93, dan 94.

Koran Solopos

Jamaah calon haji praktik manasik haji di Wisata Edukasi Religi Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (1/5/2024). (Antara/Aloysius Jarot Nugroho)

 

Sebanyak 875 calon haji asal Kabupaten Boyolali mengikuti manasik untuk memberikan pengetahuan tentang tata cara pelaksanaan ibadah haji di Makkah. (Antara/Aloysius Jarot Nugroho)

Emagazine Solopos

Interaktif Solopos


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Ini Tantangan Aghniny Haque di Film Terbarunya

Ini Tantangan Aghniny Haque di Film Terbarunya
author
Newswire , 
Astrid Prihatini WD Rabu, 1 Mei 2024 - 15:08 WIB
share
SOLOPOS.COM - Aghniny Haque. (Instagram/@aghninyhaque)

Solopos.com, SOLO-Aktris Aghniny Haque mengaku mendapat tantangan baru di dunia akting karena harus memerankan dua karakter yang berbeda dalam film terbarunya berjudul Tuhan, Izinkan Aku Berdosa. Simak ulasannya di kabar artis ini.

Dalam film barunya ini, Aghniny memerankan sosok Kiran yang awalnya merupakan wanita yang taat agama namun masuk ke dunia malam dan menghadapi pergolakan batin dalam mencari jati diri.

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

“Peran Kiran sungguh luar biasa menurut aku dari segi range emosinya sungguh luas dan juga aku berperan dua peran, yang satu Kiran yang masih salihah dan satu lagi Kiran yang mencari jati diri,” katanya dalam konferensi pers peluncuran trailer dan poster resmi Tuhan, Izinkan Aku Berdosa di Jakarta, Selasa (30/4/2024).

Ia mengatakan memerankan karakter Kiran merupakan pencapaian yang ia dapat selama karirnya di dunia film. Ia pun bersyukur bisa bekerja sama dengan sutradara Hanung Bramantyo yang menurutnya sangat mendukung aktingnya untuk bisa memerankan sosok ini secara baik.

Koran Solopos

Selama proses mendalami karakter Kiran, Aghniny diminta Hanung Bramantyo untuk kembali belajar mengaji dan perdalam salat agar peran yang ia mainkan bisa tersampaikan dengan baik.

“Aku nggak bisa nolak kalau harus disuruh ke pengajian karena biar ngerti yang mau disampaikan apa, kita ngerti perannya ingin mengatakan apa dan apa yang ingin diperlihatkan,” katanya.

Ia pun juga berguru pada kakeknya yang seorang kiai, mendatangi pengajian rutin selama hampir 3 bulan dan mengulang syahadat agar bisa masuk ke dalam karakter yang ia mainkan.

Emagazine Solopos

Memerankan dua karakter yang bertolak belakang menurut Aghniny Haque menjadi tantangan tersendiri di film terbarunya ini lantaran sangat sulit karena harus menyampaikan kepiluan sosok Kiran secara jujur.

“Aku harus melucuti tembok aku yang egonya sangat besar dan masuk ke karakter yang pilu itu nggak mudah dan dibutuhkan kejujuran dan itu susah banget, aku disuruh sholat, berserah lagi, baca syahadat lagi, belajar dari awal lagi,” ucapnya dikutip dari Antara pada rabu (1/5/2024).

Film bergenre drama religi Tuhan, Izinkan Aku Berdosa telah tayang perdana secara eksklusif di Jogja Netpac Asia Film Festival tahun 2023 dan akan diputar di bioskop seluruh Indonesia tanggal 22 Mei 2024.

Interaktif Solopos



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories