SOLOPOS.COM - Foto kebakaran Gedung Wisma Kosgoro, Selasa (10/3/2015). (Twitter.com@TMCPoldaMetro/@Peddy_Robot)

Wisma Kosgoro terbakar beberapa waktu lalu. Gedung itu akan dirobohkan dan dibangun kembali setinggi 40 lantai.

Solopos.com, SURABAYA – Rencana pembangunan kembali Gedung Wisma Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro) di Jl. Thamrin 53 Jakarta Pusat diperkirakan membutuhkan dana Rp1,2 triliun.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

“Gedung rencananya akan dirobohkan dan dibangun baru, bukan renovasi. Ini juga berdasarkan rekomendasi Musyawarah Pimpinan Nasional [Muspinas],” ujar pemilik gedung Wisma Kosgoro, Hayono Isman, kepada wartawan di sela Muspinas Kosgoro yang berlangsung 24-25 Maret di Surabaya, Rabu (25/3/2015).

Menurut Hayono, gedung yang terbakar Senin-Selasa (9-10/3/2015) lalu itu akan dibangun baru setinggi 40 lantai.

Dia menambahkan Salah satu alasan pembangunan baru wisma yang berdiri sejak 1974 di tanah pemberian Presiden Soekarno tersebut, karena ingin menumbuhkan semangat gotong royong dan tidak ingin melihat gedung kalah bersaing dengan “pencakar langit” lainnya.

“Tapi bukan mewah-mewahan. Kami hanya tidak ingin bernasib sama dengan Gedung Sarinah yang pernah terbakar dan hanya direnovasi, namun sekarang tertinggal dengan Grand Indonesia maupun Plaza Indonesia,” kata Hayono.

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) tersebut mengatakan sebagai modal awal, lanjut dia, 34 Pimpinan Daerah Kolektif (PDK) Kosgoro se-Indonesia sudah menyiapkan dana sebesar Rp150 miliar.

Kendati demikian, Hayono Isman yang juga menjabat Ketua Umum Pimpinan Pusat Kolektif (PPK) Kosgoro itu dalam waktu dekat akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk menentukan bagaimana nasib gedung 20 lantai tersebut ke depan.

Tidak itu saja, dalam RUPS juga akan dibahas usulan pergantian nama Wisma Kosgoro menjadi Grha Kosgoro atau Menara Kosgoro.

Sementara itu, Direktur Wisma Kosgoro Suryo Adi Prasetyo meminta maaf atas kebakaran yang terjadi sekitar 18 jam tersebut dan berharap kejadian itu menjadi momentum untuk bangkit.

Sampai saat ini, kata dia, polisi masih belum memastikan penyebab kebakaran dan masih terpasang garis polisi agar lokasi tidak dimasuki sembarangan orang.

“Lantai 1-15 boleh masuk, namun sekadar ambil dokumen. Sedangkan, lantai 16-20 tidak boleh masuk, selain dikawal petugas serta alasan tertentu,” ucapnya.

Pihaknya juga memastikan saat kebakaran alat pemadam ringan maupun lainnya milik gedung berfungsi normal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya