SOLOPOS.COM - Pekerja memadati stasiun Manggarai saat jam pulang kerja di Jakarta, Senin (7/2/2022). (JIBI/Bisnis Indonesia/Abdurachman)

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah memperpanjang periode Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di luar wilayah Jawa-Bali untuk periode 1-14 Maret 2022. Jumlah wilayah dengan PPKM level III naik drastis dari 118 kab/kota ke 320 kab/kota.

Koordinator PPKM untuk wilayah luar Jawa-Bali Airlangga Hartarto menjelaskan keputusan ini merupakan hasil penilaian beberapa indikator tren lonjakan pandemi Covid-19 dan Level Asesmen Situasi Pandemi.

Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan

“Kasus konfirmasi harian di luar Jawa-Bali masih mengalami kenaikan dan kini berkontribusi 31,7 persen dari kasus nasional, atau 183.448 kasus. Pemerintah bersama Pemda masih akan memonitor langkah-langkah untuk mitigasi dan antisipasi,” ujar Menteri Koordinator Perekonomian RI dalam dalam konferensi pers seperti dikutip Solopos.com dari Bisnis, Minggu (27/2/2022).

Baca Juga: PPKM Level 3 Soloraya, Sragen Akan Terapkan PTM 50 Persen Pekan Depan

Secara umum, wilayah dengan PPKM level 1 di wilayah luar Jawa-Bali masih stagnan dengan 63 kabupaten/kota.

Adapun, jumlah wilayah PPKM level 2 turun dari 205 kab/kota menjadi 63 kab/kota, sementara wilayah PPKM level 3 meningkat dari 118 kab/kota ke 320 kab/kota.

Sementara untuk hasil asesemen PPKM terbaru per 27 Februari 2022, jumlah wilayah dengan PPKM level asesemen 4 ada 58 kab/kota, level asesemen 3 ada di 214 kab/kota, level asesemen 2 sebanyak 111 kab/kota, dan level asesemen 1 ada di 3 kab/kota.

Baca Juga: PPKM Level 3 di Solo, Aktivitas Masyarakat Berjalan dengan Pembatasan

Pemerintah menyoroti angka reproduksi kasus efektif (Re/Rt) di luar Jawa-Bali yang masih belum menurun, yaitu Sulawesi 1,19 poin, Sumatra 1,17 poin, dan Kalimantan 1,17 poin.

Artinya, satu orang terinfeksi setidaknya masih berpeluang menularkan virus ke satu orang lain.
Adapun, terkait bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit, pemerintah menyoroti Sumatra Utara dengan 23.563 kasus aktif memiliki BOR 35 persen dengan konversi 20 persen, Kalimantan Timur dengan 19.573 kasus aktif memiliki BOR 41 persen dengan konversi 24 persen, Sulawesi Selatan dengan 18.954 kasus aktif memiliki BOR 29 persen dengan konversi 23 persen.

“Namun, secara keseluruhan BOR di luar Jawa-Bali masih di bawah 30 persen atau masih di bawah BOR nasional yang mencapai 36 persen,” tambahnya.

Baca Juga: PTM hingga Mal, Ini Poin-Poin SE Wali Kota Solo tentang PPKM Level 3

Airlangga mengungkap beberapa provinsi yang telah melewati puncak kasus, yaitu Papua, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, dan Sumatra Selatan.

Sementara itu, yang masih akan menuju tren puncak, yaitu Sumatra Utara, Kalimantan Barat, Lampung, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Sumatra Barat, dan Riau.

Terakhir, data kapasitas isolasi terpusat di luar Jawa-Bali masih tersedia 35.276 tempat menjadi 48.799 tempat, dengan penggunaan saat ini 2.983 pasien atau terbilang masih rendah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya