SOLOPOS.COM - Staf medis merawat pasien positif corona di Oglio Po, Cremona, Italia, 19 Maret 2020. (Reuters/Flavio Lo Scalzo)

Solopos.com, GENEWA - Badan Kesehatan Dunia WHO membantah pernyataan seorang ahli asal Italia tentang virus corona Covid-19 yang potensinya mulai melemah. WHO menyebut pernyataan tersebut tak memiliki dasar.

Diproduksi di Indonesia, Dua Obat untuk Pasien Covid-19 Ini Dilarang WHO

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

Ahli epidemiologi WHO, Maria Van Kerkhove, menyebutkan bahwa pernyataan Profesor Zangrillo tidak didukung oleh bukti ilmiah. Sebelumnya, Profesor Alberto Zangrillo, kepala ICU di Rumah Sakit San Raffaele Italia di wilayah Lombardi, Minggu mengatakan bahwa virus corona secara klinis tidak ada lagi.

Zangrillo mengaku pernyataannya diperkuat oleh sebuah studi yang dilakukan sesama ilmuwan, Massimo Clementi. Studi ini akan dipublikasi pekan depan.

"Kami tidak pernah mengatakan bahwa virus tersebut telah berubah, kami mengatakan bahwa interaksi antara virus dan perantara sudah pasti berubah," kata Zangrillo.

Amerika Resmi Setop Pendanaan, Trump: WHO Dikontrol China

Menurutnya, hal ini bisa disebabkan oleh karakteristik virus yang berbeda, yang katanya belum diidentifikasi.

Studi oleh Clementi, membandingkan sampel virus corona dari pasien di rumah sakit yang berada di Milan, Italia pada Maret dengan sampel dari pasien Covid-19 pada Mei. Clementi adalah direktur laboratorium mikrobiologi dan virologi San Raffaele

"Hasilnya jelas: perbedaan yang sangat signifikan antara beban virus pasien yang dirawat pada Maret dibanding pasien yang dirawat Mei lalu," kata Zangrillo.

Politikus PKS: Comot WHO, New Normal Indonesia Tak Masuk Akal

Peneliti Virus Corona di Italia Belum Cukup Bukti

WHO langsung menyebut pernyataan Zangrillo dan Clementi tidak mendasar. Tidak ada data yang menunjukkan virus corona berubah secara signifikan. Baik dalam bentuk transmisi atau tingkat keparahan penyakit yang disebabkan, menurut mereka.

"Dalam hal penularan, itu tidak berubah. Dalam tingkat keparahan, itu juga tidak berubah," kata Van Kerkhove dilansir Reuters, Selasa (2/6/2020).

Martin Hibberd, profesor penyakit menular di London School of Hygiene & Tropical Medicine, turut membantah. Hibberd mengatakan studi besar yang melihat perubahan genetik pada virus SARS-CoV-2 tidak menyebabkan virus menjadi tak berpotensi atau melemah dengan cara apa pun.

Prediksi Dokter Italia: Covid-19 Berakhir Sebelum Vaksin Ditemukan

"Dengan data lebih dari 35.000 seluruh genom virus, saat ini tidak ada bukti bahwa terdapat perbedaan signifikan terkait tingkat keparahan," katanya.

Ahli dari Pusat Penelitian Virus Universitas Glasgow, Oscar MacLean, mengatakan tanda-tanda bahwa virus sedang melemah tidak cukup bukti. MacLean turut membantah kesimpulan peneliti Italia soal potensi virus corona. "Tidak didukung oleh apa pun dalam literatur ilmiah dan juga sepertinya cukup tidak masuk akal dengan alasan genetik," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya