SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta--Ada 4 modus pembobolan rekening nasabah yang sebaiknya diwaspadai. Pelaku menggunakan skimmer, menempel stiker hotline palsu, menjepit kartu ATM hingga menjual data.

4 Modus pembobolan rekening itu disampaikan oleh Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Edward Aritonang di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Sabtu (23/1).

Promosi Harga Saham Masih Undervalued, BRI Lakukan Buyback

Modus pertama, pelaku melakukan cara untuk mengetahui data kartu ATM dan kartu kredit dengan menggunakan skimmer. Untuk PIN, dilakukan lewat pengintipan dengan kamera tersembunyi.

Modus kedua, pelaku melakukan cara supaya kartu bisa tertahan di dalam. Setelah kartu tertahan, di ATM tersebut pelaku menempelkan stiker palsu yang bertuliskan hotline operator bank tersebut di mesin ATM. Tujuannya, agar korban bisa menghubungi nomor tersebut.

“Dari situ, mereka yang dihubungi maksudnya hotline palsu tersebut akan meminta data, nama ibu, dan akhirnya pada nomor PIN korban,” ujar Edward.

Selanjutnya modus ketiga, pelaku menggunakan alat penjepit kartu yang digunakan di ATM.

“Begitu kartu masuk, kartu tidak bisa keluar. Nah saat kebingungan, pelaku akan menghampiri korban dan meminta untuk menghubungi nomor 14000 dengan pemberitahuan itu, nanti akan ada operator gadungan yang mengangkat dan meminta data,” papar dia.

Modus keempat, pelaku menjual data kepada pelaku lain dengan harga Rp 1 juta.

Dalam kesempatan itu, Edward mengatakan, laporan kerugian terbanyak ada di bank besar yang berlokasi di Bali, Kalimantan, dan Jakarta.

“Bahkan nasabahnya ada dari warga negara asing. Kerugian diperkirakan lebih dari Rp 5 miliar,” kata Edward.

dtc/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya