SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

ROTE NDAO-Dewan Pers hari ini menggelar rapat khusus guna membahas kekerasan terhadap wartawan yang terjadi di Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur. Dewan Pers akan melakukan advokasi dan berkoordinasi dengan Polri.

“Kami sangat mengutuk peristiwa kekerasan ini. Apapun alasannya, ini tidak bisa dibenarkan dan harus dituntut,” kata Anggota Dewan Pers, Agus Sudibyo, saat dihubungi, Rabu (14/12/2011).

Promosi Siasat BRI Hadapi Ketidakpastian Ekonomi dan Geopolitik Global

Menurutnya, bila ada pihak-pihak yang merasa tidak puas atau dirugikan dengan suatu pemberitaan media, maka ada mekanisme untuk menyelesaikannya, tidak dengan jalan kekerasan.

Seperti diberitakan sebelumnya, rumah Dance Henukh, wartawan Rote Ndao News, diserang massa Minggu dini hari (11/12/2011). Massa melempari rumah Dance dengan kayu dan batu, hingga sebagian rumah tersebut rusak. Di tengah kepanikan dan rasa takut Dance dan istrinya, mereka kehilangan bayi mereka yang masih berusia satu bulan.

Gino Novitri Henukh, bayi Dance, mengalami syok dan kejang-kejang saat peristiwa penyerangan tersebut. Ia pun meninggal dunia dan langsung dimakamkan hari Minggu itu. Namun, masih di tengah suasana duka yang menyelubungi keluarga Dance, massa kembali menyerang bahkan membakar rumah Dance sampai hangus. Syukurlah Dance, istrinya, dan anaknya yang lain berhasil menyelamatkan diri.

Belum diketahui apa motif penyerangan massa tersebut. Namun Dance menduga hal itu terkait beritanya soal dugaan korupsi alokasi dana desa yang digunakan untuk membangun kantor desa. “Juga pemberitaan soal dugaan korupsi pembangunan rumah transmigrasi lokal,” kata Dance.

Dewan Pers menilai kekerasan ini sudah di luar batas dan tidak bisa ditolerir. “Kami selama ini memang banyak menangani kekerasan wartawan di daerah. Kami akan membahas langkah-langkah advokasi (untuk Dance). Kami akan beri reaksi cepat,” tegas Agus.

Umumnya, lanjut Agus, Dewan Pers mengirim tim ke lapangan atau meminta kontribusi teman-teman Aliansi Jurnalis Independen (AJI), untuk membantu langkah-langkah advokasi. “Kami juga akan segera berkoordinasi dengan Polri mengenai masalah ini,” kata dia.  VIVAnews

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya