SOLOPOS.COM - Ilustrasi bubuk kopi (Onegoodthingbyjillee.com)

Warga Wonogiri & Cipayung dibunuh di Depok dengan kopi bersianida oleh pemimpin padepokan Ksatrian Satriaji. Ada penipuan bermodus klenik di dalamnya.

Solopos.com, DEPOK — Polresta Depok mengungkap kasus pembunuhan dua pemuda di Kecamatan Limo, Depok, dengan menangkap Anton Hardianto, pemimpin Padepokan Ksatrian Satriaji di Kelurahan Mekarjaya, Sukmajaya, Depok. Dari hasil penyelidikan terungkap pelaku menghabisi nyawa korban dengan kopi bersianida.

Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran

Dua korban yaitu Ahmad Sanusi, 20, warga Cipayung, Jakarta Timur; dan Shendy Eko Budianto, 29, warga Wonogiri, tewas setelah meminum kopi bersianida itu. Kedua korban merupakan pengikut ajaran pelaku di Padepokan Ksatrian Satriaji. Padepokan tersebut dipimpin oleh Anton Hardianto yang ditangkap polisi di Lampung.

Kasus pembunuhan dua pemuda ini ternyata dilatarbelakangi motif mistis dan klenik. Kapolresta Depok, Kombes Pol Harry Kurniawan, menjelaskan, ilmu yang diajarkan pelaku adalah untuk menipu korbannya. Dia merekrut para korban dengan menggunakan media sosial (medsos).

Harry menjelaskan, pelaku memang meminta sejumlah mahar kepada para korbannya. Dalam kasus pembunuhan di Limo itu, pelaku meminta mahar berupa mobil New Avanza warna putih milik korban. “Kasus terjadi di Limo pelaku, 2 orang kita amankan, yakni Anton dan Ryan. Anton adalah pemimpin padepokan yang menjanjikan punya ilmu untuk menipu,” kata Harry di Mapolresta Depok, Rabu (4/10/2016), dikutip Solopos.com dari Okezone.

“Ini padepokan palsu, karena modusnya memang menipu. Korban memang mengenal pelaku karena pengikutnya. Padepokan ada untuk menipu menurut saya,” kata Harry. Harry menambahkan, pelaku saat ditangkap hendak menuju Lampung untuk menjual mobil korban yang diberikan sebagai mahar untuk menjadi pengikutnya.

Dari hasil penyelidikan, pelaku mengakui telah menaruh racun potasium sianida di dalam kopi korban saat berkunjung ke padepokan. “Korban dibunuh pelaku dengan menggunakan racun. Motifnya bahwa sebelum berangkat ke tempat yang dituju, yakni ke Tangerang. Sebelumnya korban dibunuh oleh pelaku,” kata Harry.

Harry menjelaskan, sebelum menuju Tangerang, korban diajak minum kopi oleh pelaku. Ternyata kedua gelas kopi yang diminum oleh korban sudah dicampur dengan potasium sianida. “Hasil racun otopsi memang ditemukan kerusakan di lambung korban,” kata Harry.

Pemimpin padepokan tersebut merupakan aktor utama dalam meracik kopi bersianida. “Setelah meracun korban, pelaku membawa lari mobil milik korban ke Lampung. Pelaku satu lagi sejauh mana perannya masih diselidiki,” jelas Harry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya