SOLOPOS.COM - KENDARAAN KHUSUS -- Petugas memasukkan benda yang diduga bom rakitan ke dalam kendaraan taktis Brimob. (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

Solo (Solopos.com) — Seorang petugas kebersihan kampung, Bejo, 70, warga Gondang Wetan RT 1/RW I, menemukan sebuah bungkusan plastik warna putih yang diduga kuat berisi bom rakitan tak jauh dari Terminal Tirtonadi Solo, Kamis (1/9/2011) pukul 13.00 WIB. Hingga saat ini, benda yang diduga bom rakitan itu masih diselidiki tim Jihandak Brimob Detasemen C Pelopor Surakarta.

DARI SUNGAI -- Petugas Jihandak Detasemen C Pelopor Brimob mengambil bom dalam kantung plastik yang dibuang ke dalam Kali Pepe dengan menggunakan bambu. (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

Promosi BRI Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa Melalui Program Desa BRILiaN 2024

EVAKUASI -- Petugas mengevakuasi benda yang diduga bom rakitan dari Kali Pepe untuk diamankan. (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

KENDARAAN KHUSUS -- Petugas memasukkan benda yang diduga bom rakitan ke dalam kendaraan taktis Brimob. (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

Berdasarkan informasi yang dihimpun Espos di lapangan, benda yang diduga bom tersebut sebenarnya sudah berada di depan rumah Bejo selama empat hari terakhir. Sekitar pukul 13.00 WIB, Dalinem, 60, istri Bejo menyortir barang rongsokan yang dikumpulkan suaminya sebelum dijual ke pengepul. Saat menyortir, tanpa sengaja Dalinem membuka bungkus plastik warna putih bertuliskan spidol “Yayasan Brayat Minulyo.” Saat membuka plastik itu, Dalinem menemukan benda yang diduga rangkaian bom rakitan. Rangkaian tersebut, terdiri atas empat pipa berukuran sedang yang diikat dengan kabel, jam tangan warna coklat dan kertas mirip pembungkus semen.

Saat itu, menantu Dalinem, Waluyo, 32, keluar rumah. Dari pintu depan rumah, Waluyo kaget bukan main waktu melihat mertuanya memegang benda yang diyakininya bom rakitan. Waluyo segera mertuanya kalau benda yang sedang dipegang adalah bom. Selanjutnya, Waluyo memasukkan benda yang diduga bom rakitan itu ke dalam bungkus plastik warna hitam. Dia lantas membuang benda yang diduga bom rakitan itu ke Kali Pepe. Saat dibuang, benda tersebut sempat mengambang dalam waktu lama sebelum akhirnya tenggalam ke dasar sungai sedalam kurang lebih satu meter.

“Awalnya, saya kira radio. Tapi, ternyata mirip bom. Saya sempat nguthek-uthek benda itu sebelum dibuang menantu saya ke sungai. Saya takut banget. Saya juga sempat dinasehati menantu saya tadi,” kata Dalinem saat ditemui wartawan di rumahnya. Menurut Bejo, dirinya sudah 25 tahun bekerja sebagai tukang kebersihan di kampung Gondang Wetan. Biasanya, lelaki tua ini mengambil sampah di kompleks RW I di Gondang Wetan tersebut. Dirinya mengira, benda tersebut memang sengaja dibuang orang tak bertanggungjawab ke tempat sampah di daerah Gondang Wetan.

“Saya dan istri saya memang bagi tugas. Saya bertugas mengambil rosok, istri saya yang memilih. Benda yang diduga bom itu semula jadi satu dengan barang rosok lain di karung saya selama empat hari terakhir. Saya tidak ingat persisnya saya ambil di mana,” katanya.

Tak berselang lama dari waktu penemuan bom rakitan, jajaran Polresta Solo mendatangi lokasi kejadian. Mengingat lokasinya cukup dekat dengan Terminal Tirtonadi, dalam waktu sekejap sejumlah pucuk pimpinan di Polresta Solo meluangkan waktu untuk terjun ke lapangan. Mereka adalah Kapolresta Solo, Kombes Pol Listyo Sigit Prabowo; Wakapolresta Solo, AKBP Ahmad Luthfi; Kasatsamapta, Kompol M Nur; Kasatlantas, Kompol Suhirman; Kapolsek Banjarsari, Kompol Erwin Hartadinata dan Wakasatreskrim, AKP Sugeng Dwiyanto. Tim Jihandak Detasemen C Pelopor Surakarta juga segera mendatangi lokasi kejadian.

Tepat pukul 16.32 WIB, dua anggota Brimob dibantu seorang warga menceburkan diri ke dalam sungai untuk mencari benda yang diduga bom rakitan tersebut. Saat menceburkan diri itu, mereka hanya berbekal tangan kosong dan dua bilah bambu. Dalam waktu tak lama, akhirnya benda yang diduga bom rakitan itu berhasil diangkat ke permukaan. Selanjutnya, aparat kepolisian segera mengecek secara detail kebenaran benda yang diduga bom rakitan tersebut.

“Awalnya kami peroleh info dari masyarakat. Kami belum dapat mengurai jenisnya. Kami masih menunggu perkembangan lebih lanjut. Yang penting, dalam menangani kasus ini, kami sudah sesuai Protap yang berlaku,” tegas Kapolresta Solo, Kombes Pol Listyo Sigit Prabowo.

pso

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya