SOLOPOS.COM - Petugas dibantu warga mengevakuasi jenasah Bibit Sularni, warga Menggungan, Ngemplak Boyolali yang tewas tenggelam di Kali Pepe, Bayuanyar, Solo, Senin (7/1/2013). (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

Petugas dibantu warga mengevakuasi jenasah Bibit Sularni, warga Menggungan, Ngemplak Boyolali yang tewas tenggelam di Kali Pepe, Bayuanyar, Solo, Senin (7/1/2013). (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

SOLO — Temuan mayat seorang perempuan di Kali Pepe di Kampung/Kelurahan Banyuanyar RT 005/RW 004, Banjarsari, Solo, Senin (7/1/2013) siang, menggegerkan warga setempat. Korban teridentifikasi bernama, Bibit Sularni, 47, warga Menggungan, Sawahan, Ngemplak, Boyolali.

Promosi BRI Sukses Jual SBN SR020 hingga Tembus Rp1,5 Triliun

Korban kali pertama ditemukan oleh, Oskar Andika Aditama, 12, warga sekitar lokasi temuan, pukul 13.00 WIB. Saat ditemui Solopos.com di lokasi penemuan, bocah lelaki itu menceritakan ia saat itu sedang memancing ikan di tepi Kali Pepe. Saat tengah mengamati pengapung pancing, tiba-tiba muncul benda berwarna hitam mirip kepala manusia. Ia pun lantas berusaha meraih benda itu menggunakan kail pancingnya.

Setelah kail menyangkut benda itu, Oskar berusaha menariknya ke tepi. Sebelum sampai ke tepi, Oskar mengetahui bahwa benda itu adalah mayat manusia. Saat itulah ia teriak histeris meminta tolong warga sekitar. Tak lama warga sekitar lokasi berdatangan berusaha mengevakuasi mayat tersebut.

“Saya kira boneka. Jadi saya pinggirkan biar pancing saya enggak menyangkut di benda itu. Ternyata benda itu mayat. Saya langsung teriak,” ulas Oskar.

Pengamatan Solopos.com, tubuh korban telah kaku dan hidungnya mengeluarkan busa. Semula warga tak mengetahui korban warga mana. Namun, ada yang kenal dan mengatakan bahwa korban warga Menggungan. Untuk memastikannya, suami korban didatangkan ke lokasi temuan. Benar saja, suami korban, Gimin, 50, membenarkan bahwa mayat itu adalah istrinya. Ratusan warga yang penasaran memadati lokasi temuan.

Gimin kepada wartawan mengungkapkan, istrinya itu keluar rumah seusai Salat Subuh berjamaah dengannya. Korban pamit berbelanja ke pasar. Namun, korban tak kunjung pulang. Hingga akhirnya ia mendapat kabar istrinya tersebut telah tewas karena kalap.

“Tak biasanya istri saya itu belanja dalam waktu yang lama. Saya sedang sakit, jadi saya hanya bisa menunggunya di rumah,” ungkap Gimin sedih.

Menurut Kanitreskrim Polsek Banjarsari, AKP Edi Hartono, mewakili Kapolsek, Kompol Andhika Bayu Adhitama, korban diduga tewas kalap beberapa jam sebelum ditemukan. Ia memastikan korban tewas akibat terhanyut di sungai. Dugaan itu diperkuat dengan tidak ditemukannya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya