SOLOPOS.COM - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) (Dok/JIBI/Solopos)

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) (Dok/JIBI/Solopos)

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, JAKARTA — Istana meminta Front Pembela Islam (FPI) menginstrospeksi aktivitasnya yang kerap disertai tindakan kekerasan dan perusakan.

Promosi Keren! BRI Jadi Satu-Satunya Merek Indonesia di Daftar Brand Finance Global 500

Sekretaris Kabinet Dipo Alam mengatakan aksi kekerasan dan main hakim sendiri FPI sudah sangat meresahkan masyarakat.

Selain mengganggu ketertiban, masyarakat juga tidak suka dengan tindakan FPI yang membawa atribut Islam dalam berbagai aksi kekerasan.

“Pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah sangat jelas. Sebagusnya FPI kita ajak untuk introspeksi lah, siapapun termasuk [umat] islam tidak suka,” kata Dipo, Selasa (23/7/2013).

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, FPI melalui websitenya fpi.or.id mengecam pernyataan SBY yang mengkritik FPI.

Dipo menyatakan Presiden sudah menegaskan setiap tindakan kekerasan akan ditindak tegas oleh kepolisan dan aparat keamanan lain. Aktivitas kekerasan, lanjutnya, juga bisa dikaitkan dengan tindak terorisme jika memenuhi unsur-unsur hukum yang ditetapkan.

“Siapa pun, kekerasan dari teroris atau anggota-anggota yang tidak terkendali, main hakim sendiri, ya akan ditindak secara hukum,” kata Dipo.

Kikis Citra

Pada bagian lain, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan berbagai aksi kekerasan oleh beberapa unsur masyarakat mengikis citra Indonesia sebagai negara mayoritas islam yang toleran.

SBY mengklaim selama ini Indonesia kerap dijadikan sebagai model negara mayoritas islam yang mampu menjaga kerukunan antar umat beragama.

“Ucapan itu saya dengar berkali-kali, kita tidak mengada-ngada,” katanya dalam pertemuan dengan Forum Rektor Perguruan Tinggi Islam di Istana Negara, Selasa.

Namun, kerukunan tersebut terganggu oleh berbagai tindak kekerasan oleh beberapa kelompok yang sering terjadi akhir-akhir ini.

Selain mengganggu ketenangan masyarakat, aksi-aksi kekerasan itu juga merusak citra Indonesia di mata penduduk dunia lain. Kepala Negara menyontohkan reaksi seorang tokoh islam dari Timur Tengah atas aksi kekerasan dan perusakan oleh kelompok yang menggunakan atribut islam di Indonesia.

Tokoh tersebut kemudian menyatakan protes atas tindak kekerasan itu, yang disaksikannya dalam tayangan televisi, kepada Menteri Agama Indonesia.

“Itu merugikan dua hal. Satu, merugikan islam. Dua, merugikan arab, karena menggunakan pakaian arab,” kata SBY mengutip pernyataan tokoh Timur Tengah tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya