SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Lombok Barat–Sebanyak 37 kepala keluarga warga Ahmadiyah berharap Bupati Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, H Zaini Arony datang ke pengungsian mereka.

“Ini penting untuk  mencari solusi dan memecahkan masalah yang saat ini tengah dihadapi warga Ahmadiyah dengan warga Lombok Barat,” kata Basiruddin Aziz, mubalig Ahmadiyah Dusun Ketapang, Desa Gegerung, Kecamatan Lingsar, Sabtu (27/11).

Promosi Jangkau Level Grassroot, Pembiayaan Makro & Ultra Mikro BRI Capai Rp622,6 T

Menurutnya, pertemuan dengan Bupati Lombok Barat tersebut juga untuk membicarakan tiga opsi tawaran yang diberikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Barat terhadap warga Ahmadiyah.

Tiga opsi yang dimaksud meliputi relokasi ke salah satu pulau di Sekotong,  ikut program transmigrasi, dan terkait dengan pembelian aset warga Ahmadiyah di Dusun Ketapang, sekitar 10 kilometer arah utara Kota Mataram.

“Sejauh ini kami belum bisa memberikan jawaban apalagi keputusan terhadap opsi yang ditawarkan, karena kami belum berdialong dan berdiskusi masalah ini dengan  bupati,” ujarnya.

Ia mengatakan, warga Ahmadiyah saat ini merasa semakin tidak aman, terlebih janji-janji dari aparat keamanan akan melindungi aset di Dusun Ketapang tidak terbukti.

“Kenyataannya rumah tempat tinggal warga pada Jumat (26/11) kemarin dirusak massa, bahkan pada Sabtu pagi saat beberapa warga kembali ingin menyelamatkan barang-barangnya tidak diperbolehkan masuk,” jelasnya.

Basiruddin mengatakan, saat ini sebanyak 37 KK warga Ahmadiyah sudah berada di pengungsian asrama transito Kota Mataram. Beberapa bulan lalu sekitar 13 KK kembali ke dusun untuk menggarap sawah sebagai mata pencarian.

ant/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya