SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Wakil Presiden (Wapres) Boediono mengatakan ulama berperan penting menasihati dan mengingatkan para penguasa atau pemimpin bangsa agar tetap arif sehingga dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

“Peran ulama penting menasihati penguasa dalam menjalankan tugasnya dengan tetap berperilaku arif dan bijaksana,” kata Wapres Boediono saat menyampaikan pidatonya pada penutupan Musyawarah Nasional Ke-8 Majelis Ulama Indonesia (MUI), di Jakarta, Rabu (28/7).

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

Hadir dalam acara itu Menteri Agama Suryadharma Ali dan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode 2010-2015 Sahal Mahfudz beserta jajaran pengurus MUI pusat dan daerah.

Menurut Wapres sejak zaman Rasulullah, ulama telah memegang peranan penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara dalam menjalankan tugas untuk bersama-sama mensejahterakan kehidupan umat.

Ulama, kata Boediono, sesuai ajaran Islam juga memegang peranan penting, yakni menasihati para penguasa dalam menjalankan tugasnya.

“Penguasa di sini adalah siapa pun yang memegang keputusan publik, apakah eksekutif, legislatif dan yudikatif,” kata Wapres.

Wapres mengatakan pula ulama juga berperan penting dalam menciptakan demokrasi untuk menerima berbagai masukan dari masyarakat, serta memberikan pencerahan kepada umat dan penguasa untuk selalu bertindak demi kepentingan masyarakat.

“Hubungan ulama, penguasa dan masyarakat adalah hubungan efektif untuk menciptakan suatu kearifan sehingga kehidupan bernegara menjadi baik,” kata Boediono.

ant/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya