SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Wakil Presiden Boediono mengatakan, Indonesia kini masih membutuhkan dukungan infrastruktur untuk   pembangunan ekonomi nasional.

“Kita butuh meningkatkan infrastruktur. Pencapaian target itu membutuhkan dukungan swasta di samping kesehatan fiskal. Uang (APBN) kita sangat sedikit dari yang dibutuhkan, karena itu butuh dukungan investasi,” kata Wapres Boediono, di Jakarta, Kamis (25/3).

Promosi BRI Peduli Ini Sekolahku, Wujud Nyata Komitmen BRI Bagi Kemajuan Pendidikan

Berbicara pada “Economist Indonesian Summit 2010”  Boediono menyatakan, pembangunan infrastruktur dibutuhkan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar tujuh persen pada 2014.

Terkait persaingan global, dia mengatakan, Indonesia terus berupaya bersaing positif dengan negara-negara lainnya. Khususnya untuk menjadi negara tujuan investor menanamkan saham mereka.

“Selama ini, penilaian investor pada Indonesia terus menunjukkan tren positif. Namun demikian kita masih belum puas. Karena itu, kita akan terus melakukan pengembangan teknologi, peningkatan SDM, memaksimalkan potensi SDA. Reformasi akan terus kita lakukan pada area ini,” kata Boediono, di hadapan para investor dan pengusaha.

Sementara itu, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Gita Wirjawan menyatakan,  total investasi infrastruktur yang dibutuhkan dalam lima tahun mencapai 140 miliar-150 miliar dolar AS.

“Dari total tersebut, Pemerintah hanya mampu memenuhi sekira 40 milira-50 miliar dolar AS, adapun sisanya akan dipenuhi dari swasta. Tugasnya nggak mudah. Kita mengundang investor,” ujarnya.

ant/fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya