SOLOPOS.COM - Rustam Effendi (Istimewa/Detik)

Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi mundur dari jabatannya.

Solopos.com, JAKARTA – Rustam Effendi angkat bicara perihal alasan mundurnya dari kursi Wali Kota Jakarta Utara. Ia menyebut kinerjanya selama setahun terakhir menjabat masih dinilai kurang oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok).

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

“Alasannya karena saya memperhatikan dan mengikuti perkembangan terakhir-terakhir ini khususnya mulai Jumat sampai dengan kemarin, yang intinya disampaikan oleh Pak Gubernur bahwa Pak Gubernur menilai kinerja saya masih kurang,” ujar Rustam kepada wartawan usai menggelar rapat internal tertutup di kantor Wali Kota Jakarta Utara, Jl. Yos Sudarso, Tanjung Priok, Jakarta Utara, seperti dilansir detik.com, Selasa (26/4/2016).

“Nah kalau sebagai bawahan diminta atasan kinerjanya masih kurang, ya sudah saya pikir lebih baik saya mengundurkan diri saja. Itu lebih baik,” sambung pria kelahiran Jakarta tahun 1960 ini.

Rustam mengaku sudah mengutarakan niatnya ini kepada Ahok pada Senin (25/4/2016). Saat ini dia masih menunggu keputusan dari Ahok.

“Kalau Pak Gubernur bilang ya, oke enggak apa-apa,” tutup Rustam.

Sebagaimana diketahui, ketegangan antara Rustam dan Ahok bermula saat rapat penanganan pascabanjir di Ruang Smart City Balai Kota, Jumat (22/4/2016).

Awalnya, Ahok mengemukakan ide agar saluran air dari Ancol diteruskan sehingga menyambung sampai Pasar Ikan. Dengan demikian, diharapkan kawasan pintu air Ancol tak bakal banjir.

Ahok kesal lantaran Rustam tidak segera menindaklanjuti usulan penertiban saluran air dari Ancol untuk diteruskan menyambung ke Pasar Ikan. Ahok menduga, Rustam sekubu dengan Yusril Ihza Mahendra.

“Aduh, ini Pak Wali Kota ini saya selalu bilang begini Pak Wali, Pak Wali kalau saya suruh usir orang itu wah ngeyelnya ngeles,” kata Ahok kesal kepada Rustam.

“Jangan-jangan satu pihak sama Yusril ini, supaya…,” tuding Ahok namun tak melanjutkan kalimatnya.

Mendengar itu, Rustam terlihat menggerakkan tangannya ke arah Ahok, gestur menolak tudingan tersebut. Belakangan, Ahok menyebut apa yang dikatakannya hanya candaan saja.

Namun Rustam kemudian curhat dalam sebuah tulisan panjang berjudul ‘Bekerja dengan Hati, Suatu Ironi’ di akun Facebook pribadinya.

Rustam menegaskan dia sudah bekerja sepenuh hati untuk warga Jakarta Utara. Kecurigaan Ahok terasa sangat menyakitkan baginya. Apalagi kecurigaan itu diumbar di muka publik.

Ia juga mengungkapkan kekecewaannya kepada atasan, yakni Ahok. “Berbeda dengan tuduhan yg menjurus fitnah apalagi keluar dari mulut pimpinan adalah sesuatu yg SANGAT MENYAKITKAN,” demikian tulisnya seperti dikutip detikcom pada Sabtu (23/4/2016).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya