SOLOPOS.COM - Petugas membawa kantong mayat korban tenggelam di bantaran Sungai Bengawan Solo, Jumat (27/7/2012). Korban bernama Budi Santoso, 35, warga Sampang, Wonogiri dan menderita kelainan jiwa. (Foto: Daniel Ari Purnomo)

Petugas membawa kantong mayat korban tenggelam di bantaran Sungai Bengawan Solo, Jumat (27/7/2012). Korban bernama Budi Santoso, 35, warga Sampang, Wonogiri dan menderita kelainan jiwa. (Foto: Daniel Ari Purnomo)

Petugas membawa kantong mayat korban tenggelam di bantaran Sungai Bengawan Solo, Jumat (27/7/2012). Korban bernama Budi Santoso, 35, warga Sampang, Wonogiri dan menderita kelainan jiwa. (Foto: Daniel Ari Purnomo)

SOLO--Nasib nahas menimpa Budi Santoso, 35. Saat keluarga bermaksud mengecek kondisi kejiwaaannya, warga Desa Sampang RT 003/RW 010, Kecamatan Eromoko, Wonogiri, ini justru mbedal dari mobil kemudian lari menceburkan diri ke Sungai Bengawan, Kentingan RT 003/RW 036 Jebres, Solo. Korban tewas sesaat setelah dilakukan evakuasi selama dua jam.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kisah itu berawal saat keluarga Jumat (27/7/2012) siang, membawa Budi yang diduga mengalami gangguan kejiwaan ke Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Jebres, Solo. Budi bersama kerabat dan ketua RT mengendarai mobil Isuzu Phanter. Sesampai di halaman RSJD sekitar pukul 13.15 WIB, sang sopir didampingi keluarga hendak mengurus administrasi guna perawatan Budi yang baru pulang dari Kalimantan empat hari lalu.

Tak dinyana, Budi yang saat itu duduk di kursi tiba-tiba berteriak ingin keluar. Keluarga yang berada di dalam mobil berusaha menghalanginya. Namun, tenaga Budi sangat kuat. Budi meronta kemudian mbedal melalui jendela pintu depan mobil sisi samping kanan.

Setelah Budi keluar dari mobil, keluarga dibantu satuan pengamanan (satpam) rumah sakit berusaha menangkapnya. Namun, tangan Budi menggenggam batu yang siap dilemparkan kepada siapapun yang mendekatnya. “Kami tidak berani mendekat, takut terjadi apa-apa. Keluarga membawa Budi ke RSJD untuk moro tombo,” jelas ketua RT 003 Sampang, Sulimin, saat ditemui Espos disela-sela pencarian Budi di pinggir Sungai Bengawan Solo, Jumat.

Sulimin memaparkan, lepasnya Budi dari kawalan keluarga sempat mengundang perhatian warga sekitar. Namun, warga tak berani mendekat apalagi turut mengejarnya. “Ya, siapapun orangnya pasti takut mendekat kala melihat Budi membawa batu. Yang bisa kami lakukan hanya membututi dari belakang,” jelas Sulimin.

Sementara itu, adik korban, Suwanto memaparkan Budi diduga mengalami gangguan jiwa sejak pulang dari Kalimantan. “Entah kenapa Mas, selama di rumah Budi seolah-olah depresi berat. Dia takut kalau melihat orang, katanya mau dibunuh,” ujar Suwanto menggambarkan kondisi kejiwaan Budi saat berada di rumah.

Tim SAR UNS Solo yang mendapati laporan itu langsung terjun ke lokasi untuk melakukan pertolongan. Sekitar dua jam, jasad korban berhasil ditemukan dengan kondisi tak bernyawa. “Ini murni bunuh diri. Korban yang diduga mengalami depresi sengaja menceburkan diri ke Sungai Bengawan Solo. Kami menyerahkan jasad korban kepada keluarga,” jelas Kapolsek Jebres, Kompol I Wayan Sudhita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya