SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Wakil Ketua MPR Hajriyanto Y Thohari menyatakan, hubungan bilateral antara Indonesia dan Malaysia harus ditata ulang secara komprehensif, rasional, dan tidak hanya berdasarkan jargon yang sifatnya emosional.

“Saya melihat hubungan RI-Indonesia harus ditata ulang dari nol. Ini harus komprehensif,” kata Wakil Ketua MPR Hajriyanto Y Thohari, di Jakarta, Senin (30/8).

Promosi Kirana Plus, Asuransi Proteksi Jiwa Inovasi Layanan Terbaru BRI dan BRI Life

Menurut Hajriyanto, munculnya berbagai kasus dalam hubungan kedua negara selama ini hanya didasari asumsi-asumsi retorik semata.

“Hubungan bilateral RI-Malaysia selama ini hanya didasari asumsi-asumsi retorik semata. Misalnya selalu dikatakan saudara serumpum, tetangga dekat. Pokonya hanya sifatnya emosional,” katanya.

Untuk itu Hajriyanto mendesak pemerintah untuk menata ulang hubungan bilateral itu tanpa didasarkan retorika tetapi yang harus ditata secara rasional.

Hubungan bilateral negara bertetangga tidak boleh hanya dengan jargon-jargon, misalnya untuk persoalan TKI tidak boleh hanya menggunakan kaidah saudara serumpun.

Menurut Hajriyanto jika hanya berdasarkan jargon dan emosional maka akan muncul masalah terus-menerus. “Jadi harus ditata secara rasional, empiris dan utuh,” katanya.

Dia mengatakan, pemerintah segera melakukan perundingan dengan pemerintah Malaysia untuk menata ulang hubungan bilateral kedua negara bertetangga ini. Hajriyanto berharap perundingan tersebut juga bisa dilakukan komprehensif sekaligus membicarakan persoalan batas wilayah kedua negara.

ant/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya