JAKARTA—Harga jual produk elektronik diprediksi akan naik lebih dari 3% pada pertengahan tahun ini karena didorong pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat.
Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI
Ali Soebroto Oentaryo, Ketua Umum Gabungan Elektronik Indonesia (Gabel) mengemukakan, nilai tukar rupiah berpengaruh besar terhadap turun-naiknya harga jual produk elektronik ke konsumen.
Menurutnya, penaikan harga itu ditentukan oleh mata uang yang digunakan pabrikan dalam membeli bahan baku.
Bila menggunakan rupiah, maka penaikan harga jualnya berkisar 3%. Sebaliknya, bila menggunakan dollar Amerika Serikat, harga jual di tingkat ritel bisa lebih dari 3%.
Bahkan, pelemahan nilai tukar rupiah tersebut diprediksi akan menyebabkan penahanan distribusi barang dari distributor ke diler.
“Saat harga mulai naik, distributor biasanya buru-buru menahan barang,” ujarnya kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Senin (4/6).
Meskipun demikian, prediksi penaikan harga jual lebih dari 3% itu tidak berpengaruh di tingkat konsumen. “Konsumen sudah biasa menghadapi harga jual yang turun-naik,” tegasnya.