SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Port-au-Prince –– Wabah kolera di Haiti sejauh ini telah merenggut 138 nyawa. Wabah tersebut telah menghinggapi lebih dari 1.500 orang dalam beberapa hari terakhir.

“Menurut hasil analisis yang dilakukan di laboratorium, itu kolera,” kata Claude Surena, pimpinan Asosiasi Medis Haiti atau Haitian Medical Association seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (22/10).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Menurut pejabat-pejabat PBB, otoritas Kesehatan Haiti telah memberitahu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa jumlah korban tewas mencapai 138 orang. Sebanyak 1.526 kasus sejauh ini telah dilaporkan di wilayah Artibonite, sebelah utara Port-au-Prince.

Wabah tersebut sejauh ini belum sampai ke ibukota Haiti, Port-au-Prince, yang belum pulih dari bencana gempa bumi pada Januari lalu. Lebih dari 250 ribu orang tewas dan sekitar 1,2 juta orang kehilangan tempat tinggal akibat gempa berkekuatan 7 Skala Richter itu.

Mengingat begitu banyaknya penderita kolera, semua rumah sakit lokal kewalahan menampung pasien.

Menghadapi wabah ini, badan-badan internasional dengan cepat mengambil tindakan. Mereka mengerahkan  para personel medis untuk mencoba menekan penyebaran penyakit kolera dan merawat para penderita.

“Kami tengah mengevaluasi situasi di lapangan dengan mitra-mitra internasional dan otoritas kesehatan Haiti,” kata Fanny Devoucoux dari organisasi kemanusiaan Prancis, Acted.

Kolera disebabkan oleh bakteri berbentuk koma yang dinamakan Vibrio cholerae. Bakteri tersebut berpindah melalui air atau makanan yang telah terkontaminasi kotoran manusia.

Bakteri tersebut menyebabkan diare serius dan muntah-muntah yang bisa menimbulkan dehidrasi. Penyakit ini mudah diatasi dengan antibiotik namun dengan periode inkubasi yang singkat, penyakit ini bisa fatal jika tidak diobati pada waktunya.

Pandemi kolera terakhir kali melanda dunia pada tahun 1960-an. Namun penyakit itu masih muncul di kalangan pengungsi atau di zona-zona perang yang infrastruktur sanitasi dan medisnya rusak.

Diperkirakan ada sekitar tiga juta sampai lima juta kasus kolera setiap tahunnya dengan sekitar 100.000 hingga 120.000 kematian di dunia.

dtc/tya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya