SOLOPOS.COM - Tentara Amerika Serikat berlatih menggunakan pakaian khusus yang berfungsi melindungi diri dari virus ebola, Kamis (9/10/2014), di Fort Campbell, Kentucky, Amerika Serikat (AS). Mereka diterjunkan ke Afrika Barat dalam upaya memerangi penyakit ebola. (JIBI/Solopos/Reuters)

Solopos.com, MONROVIA – Korban tewas akibat virus ebola telah mencapai 4.493 jiwa. Situasi di Guinea, Sierra Leone, dan Liberia pun terus memburuk akibat wabah tersebut.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Rabu (15/10/2014), melaporkan sudah 8.997 orang yang positif maupun diduga terjangkit ebola di tujuh negara sampai 12 Oktober lalu. Sebagian besar di antaranya terdapat di Sierra Leone, Liberia, dan Guinea.

Promosi Kirana Plus, Asuransi Proteksi Jiwa Inovasi Layanan Terbaru BRI dan BRI Life

Selain di tiga negara tersebut, virus ebola juga mulai menjangkiti sejumlah pekerja kesehatan di Amerika Serikat dan Spanyol. Di sisi lain, WHO menilai Senegal dan Nigeria berhasil mencegah penyebaran wabah.

“Sudah jelas bahwa situasi di Guinea, Liberia, dan Sierra Leone terus memburuk akibat penyebaran ebola,” kata WHO dalam sebuah laporan tertulis yang dikutip Kamis (16/10/2014).

Di Guinea, sudah 843 orang yang tewas karena penyakit tersebut. Kasus baru juga semakin meningkat di Kota Conakry dan Distrik Coyah.

Sementara di Liberia, WHO mengatakan masalah pengumpulan data telah membuat badan PBB tersebut kesulitan untuk menarik kesimpulan mengenai evolusi wabah. WHO menduga jumlah kasus di negara itu jauh lebih besar dari yang tercatat.

Sejumlah bantuan dari komunitas internasional sudah mulai berdatangan ke tiga negara Afrika Barat. Amerika Serikat menempatkan 4.000 tentara di Liberia untuk membangun 17 unit perawatan ebola (ETU).

Menurut keterangan kepala lembaga bantuan USAID di Liberia, Ben Hemingway, pembangunan ETU dijadwalkan akan selesai pada akhir tahun ini.

“Kami membangun ETU sebagai sebuah sistem rujukan untuk kesehatan, namun tempat itu juga akan berfungsi sebagai pusat perawatan masyarakat di berbagai wilayah di Liberia,” kata dia.

Di Sierra Leone transmisi virus Ebola mengalami percepatan dengan jumlah kasus baru mencapai 425 pada periode 6-12 Oktober, demikian WHO menyatakan. Daerah yang paling parah adalah kota Freetown, Bombali, dan Port Loko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya