SOLOPOS.COM - Ilustrasi virus trojan (Infoniac.com)

Virus mata-mata Tiongkok menganggarkan dana hingga Rp302 juta. Uniknya, virus tersebut digunakan untuk memata-matai warganya sendiri.

Solopos.com, BEIJING – Satu kota di Tiongkok segera menganggarkan dana US$24.000 atau sekitar Rp302 juta untuk menciptakan virus Trojan untuk memata-matai smartphone milik warganya.

Promosi Harga Saham Masih Undervalued, BRI Lakukan Buyback

Diberitakan surat kabar Global Times, Kamis (8/1/2015), mereka berencana menginjeksi virus Trojan pada telepon pintar Android dan Iphone untuk mata-mata Kepolisian Kota Wenzhou, Tiongkok. “Virus itu didesain untuk memonitor catatan panggilan, pesan singkat, foto, dan sejumlah informasi lainnya,” tulis Global Times.

Dilansir Antara, Kamis (8/1/2015), surat pemberitahuan mengenai kebijakan pembuatan virus sebelumnya sudah disiarkan dalam laman resmi badan Wenzhou Economic and Technological Development Zone. Namun, publik Tiongkok belum menyadari kebijakan itu sebelum menyebar di jejaring sosial Sina Weibo, Rabu (7/1/2015).

Tapi, Kamis (8/1/2015) dokumen pemberitahuan pembuatan virus menghilang dari laman resmi pemerintah.

Virus Trojan adalah tipe kode berbahaya yang bisa memaksa komputer maupun telephon pintar untuk menyiarkan informasi pribadi pada pihak ketiga tanpa diketahui sang pemilik.

Pemerintah Tiongkok sendiri selama ini selalu mengeluh karena menjadi korban para peretas dan baru pada pekan lalu kementerian luar negeri menyiarkan pernyataan melawan segala bentuk serangan siber dan terorisme siber dalam segala bentuknya.

Menanggapi temuan terbaru soal kebijakan polisi Wenzhou, sejumlah pengguna Internet (netizen) di Tiongkok menyuarakan kekhawatiran mengenai privasi di dunia maya.

“Pengawasan melalui perangkat teknologi itu seperti kotak Pandora. Saat anda membukanya, akan sulit mengontrol apa yang keluar dari kotak itu. Dan apa pula konsekuensinya? Mengerikan,” kata seorang pengguna Sina Weibo.

Ada pula sejumlah orang lain yang menganggap perlu memata-matai warga demi melindungi publik.

“Jika polisi tidak menggunakan teknologi modern, lalu bagaimana mereka bisa memecahkan kasus kriminal yang melibatkan teknologi,” kata seorang pengguna Sina Weibo lainnya.

Pengamat industri teknologi informasi, Xian Ligang, kepada Global Times mengatakan pengawasan dari negara melalui perangkat telepon pintar adalah hal normal di Tiongkok. Namun di sisi lain, Xiang mengaku heran, adalah hal aneh anggaran untuk membuat virus Trojan dipublikasikan hanya untuk memata-matai warga Tiongkok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya