SOLOPOS.COM - Dua lelaki menaburkan uang kertas di atas qariah yang sedang melantunkan ayat-ayat Alquran. (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA–Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menilai menyawerkan uang kepada qari dan qariah merupakan tindakan yang tidak sopan.

“Sangat tidak sopan lah, hentikan yang begitu-begitu, hormatilah Al-Qur’an,” katanya menanggapi pertanyaan pewarta usai peluncuran mars satu abad NU di Jakarta, Jumat (6/1/2023).

Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung

Ia menilai orang-orang yang menyawerkan uang ke orang yang sedang mengaji mungkin sudah ditegur ulama setempat karena tindakan itu tidak sopan.

“Saya kira ulama-ulama setempat [menegur]. Sangat tidak sopan,” kata Yahya Cholil Staquf.

Sebelumnya beredar video di media sosial seorang laki-laki menyawer atau menebarkan uang kertas kepada seorang qariah yang sedang membaca Al-Qur’an.

Tidak berselang lama, datang lagi seseorang yang melakukan hal serupa. Bahkan, pria kedua menyelipkan uang di kerudung sang qariah.

Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) merespons video yang viral itu. MUI menyebut perbuatan tersebut melanggar nilai-nilai kesopanan.

“Ini cara yang salah dan tak menghormati majelis. Perbuatan haram dan melanggar nilai-nilai kesopanan. Hentikan acara dan perbuatan seperti ini,” kata Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah Cholil Nafis.

Ia berpesan qariah dapat mengambil sikap tegas dengan berhenti membaca sebagai sebuah protes atas tindakan yang merusak nilai-nilai kekhusyukkan dan kesopanan.

“Harus dilarang oleh panitia dan qariah mengambil tindakan berhenti membaca sebagai protes, bahkan keluarganya bisa mencegahnya,” demikian Cholil Nafis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya