SOLOPOS.COM - Sejumlah biksu berjalan kaki saat melakukan ritual thudong di jalur Pantura, Kandanghaur, Indramayu, Jawa Barat, Senin (15/5/2023). Sebanyak 32 biksu dari dari berbagai negara melakukan perjalanan ritual thudong dari Nakhon Si Thammarat, Thailand menuju Candi Borobudur dalam rangka menyambut hari raya Waisak pada 4 Juni 2023. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/hp..

Solopos.com, SOLO —  Sejumlah masyarakat Indonesia menyambut meriah kedatangan biksu Thailand yang melewati daerah mereka saat menjalani ritual thudong jalan kaki ke Candi Borobudur menyambut Hari Raya Waisak.

Salah satu akun TikTok yang diduga merupakan milik salah seorang biksu peserta ritual thudong menampilkan kedatangan mereka menarik perhatian warga hingga membuat pagar manusia di sepanjang jalan. 

Promosi Jaga Keandalan Transaksi Nasabah, BRI Raih ISO 2230:2019 BCMS

Informasinya pada Kamis (18/5/2023), para biksu itu telah tiba di Pekalongan dan segera menuju Kendal. Sepanjang jalan, tak sedikit warga yang memberikan cinderamata.

Di sejumlah daerah yang dilalui, 32 biksu itu bakal beristirahat sejenak di Vihara sebelum kembali melanjutkan perjalanan. Mereka juga mendapatkan perbekalan dari setiap daerah yang dilewati.

“Terima kasih Indonesia, kalian sangat ramah,” tulis akun salah seorang biksu asal Thailand.

Total jarak perjalanan yang ditempuh para biksu ini diperkirakan sejauh 2.600 kilometer. Mereka memulai perjalanan ritual Thudong sejak 25 Maret 2023 dengan rute Thailand-Malaysia-Singapura-Indonesia. 

Para biksu ini masuk Indonesia dari Batam, Provinsi Kepulauan Riau.

Rute jalan kaki 32 biksu ini yakni Batam-Jakarta-Bekasi-Cikarang-Karawang-Cikampek-Pamanukan-Kandanghaur-Jatibarang-Cirebon-Losari-Tegal-Pemalang-Pekalongan-Banyuputih-Kendal-Semarang-Ambarawa-Magelang.

Sebelumnya, Bhante Dhammavuddho menjelaskan bahwa thudong merupakan tradisi berjalan yang sudah berlangsung sejak dahulu.

“Jadi dalam setahun, mereka akan berjalan seperti ini selama empat bulan untuk melaksanakan tradisi ini. Kebetulan karena di Indonesia ada Candi Borobudur, bertepatan Hari Raya Waisak, dan mereka jalan kaki dari Thailand,” terangnya.

Bhante berharap selama perjalananan, mereka melatih kesabaran. Sebab, Sang Buddha mengajarkan bahwa kesabaran adalah praktik dhamma yang paling tinggi.

“Meraka terkena panas, hujan, dan ini juga makan satu hari satu kali dan minuman seadanya,” sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya