SOLOPOS.COM - Video Anak SD Bukit Tinggi Hebohkan Youtube (youtube)

Solopos.com, SOLO – Video penganiayaan anak SD bikin heboh Youtube. Dalam video itu terlihat seorang murid perempuan berkerudung terpojok saat dianiaya teman-temannya.

Youtube sedang heboh unggahan video kekerasan siswa SD terhadap temannya. Dalam video itu disertakan keterangan pelakunya berasal dari salah satu Sekolah Dasar (SD) di Bukittinggi, Sumatera Barat.

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

Pantauan Solopos.com, Senin (13/10/2014), situs berbagi video Youtube mulai disesaki unggahan video “Kekerasan Anak SD Bukit Tinggi”. Video diunggah oleh berbagai akun yang jumlahnya tak bisa dihitung dengan jari.

Dalam video itu terlihat seorang siswi SD disiksa oleh beberapa temannya sekelasnya. Video berdurasi 1 menit 52 detik erlihat seorang siswi SD sedang terpojok oleh lima temannya di sudut ruang kelas. Murid wanita yang mengenakan kerudung tersebut ditendang dan dipukuli bergantian oleh teman-temannya di sudut ruangan.

Salah seorang anak SD bahkan sempat mengambil ancang-ancang untuk melakukan tendangan ke tubuh siswi itu. Penganiayaan juga dilakukan seorang murid perempuan lainnya dengan menendang tubuh korban.

Selanjutnya, sejumlah murid laki-laki secara bergantian memukul dan menendang korban sembari meloncat. Sementara korban yang tersudut hanya bisa menahan pukulan sambil menangis.

Video itu juga memperlihatkan anak-anak SD lain terlihat girang saat menyaksikan penyiksaan itu. Beberapa bahkan mengatakan penganiayaan supaya diteruskan. Celetukan seperti “taruih, taruih…{terus, terus ..] dan “kapalo, kapalonyo..[kepala, kepalanya..],” terdengar dari sejumlah anak di ruangan itu.

Kejadian yang sudah berlangsung lama itu, terjadi saat pelajaran Agama.

“Kejadiannya sudah lama. Pas pelajaran agama. Gurunya sedang meninggalkan kelas untuk mengajar di sekolah lain,” kata Kepala Bidang TK dan SD Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Bukittinggi, Erdi, Solopos.com kutip dari Detik, Minggu (12/10/2014).

Berdasarkan konfirmasi, peristiwa terjadi pada 18 September 2014 lalu. Videonya beredar di dunia maya dan membuat heboh. Senin (6/10/2014) lalu, Disdikpora datang sekolah swasta tersebut dan mendalami kejadiannya.

Saat kejadian, guru agama meninggalkan kelas dan mengajar di sebuah SMP. “Ada pelajaran tambahan di kabupaten lain, di Agam,” kata Erdi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya