SOLOPOS.COM - Ilustrasi uji coba vaksin virus corona. (Istimewa)

Solopos.com, WASHINGTON – India dan Amerika Serikat (AS) tengah bekerja sama dalam pengembangan vaksin virus corona Covid-19. Program vaksin gabungan ini telah berlangsung lama secara internasional selama tiga dekade.

Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo. Sekarang beberapa perusahaan India sedang mengembangkan vaksin untuk melawan virus yang menyebabkan Covid-19.

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

Pemkab Wonogiri Waspadai Penularan Corona di Pasar Tradisional Daerah Perbatasan

Salah satunya adalah Serum Institute of India, pembuat vaksin terbesar di dunia dengan jumlah dosis yang diproduksi dan dijual secara global. Perusahaan berusia 53 tahun itu menghasilkan 1,5 miliar dosis setiap tahun.

Perusahaan ini telah memasok sekitar 20 vaksin ke 165 negara. Sekitar 80 persen dari vaksinnya diekspor dan, dengan dosis rata-rata 50 sen, mereka adalah yang termurah di dunia.

Sekarang perusahaan ini berkolaborasi dengan Codagenix, sebuah perusahaan bioteknologi Amerika, untuk mengembangkan vaksin. Salah satu di antara lebih dari 80 pihak yang dilaporkan sedang mengembangkan vaksin virus corona di seluruh dunia.

Tambah 1 Lagi, Warga Joyotakan Solo Usia 34 Tahun Positif Covid-19

Vaksin Virus Corona AS

Vaksin ini dibuat dengan mengurangi virulensi dari patogen tetapi tetap hidup. Perusahaan ini juga bekerja sama untuk memproduksi massal vaksin yang sedang dikembangkan oleh Universitas Oxford dan didukung oleh pemerintah Inggris.

Serum Institute of India memiliki kapasitas tambahan 400 hingga 500 juta dosis. “Kami memiliki banyak kapasitas karena kami telah berinvestasi di dalamnya,” kata Poonawalla.

Meski begitu, para ahli memperingatkan masyarakat jangan berharap dulu ada vaksin di pasaran dalam waktu dekat.

Jokowi Sebut Covid-19 Indonesia Reda Juni, Apindo: Sulit Memprediksi

Infeksi Global Covid-19 telah melampaui 2,5 juta dengan lebih dari 177.000 kematian. Mengembangkan vaksin yang aman yang dapat diproduksi secara massal akan menjadi proses yang memakan waktu.

Profesor kesehatan global di Imperial College, London, David Nabarro, menyatakan hal serupa. Katanya manusia harus hidup dengan ancaman virus corona untuk masa yang akan datang. Tidak ada jaminan vaksin akan berhasil dikembangkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya