SOLOPOS.COM - Logo Universitas Tunas Pembangunan (UTP) Solo. (utp.ac.id)

Solopos.com, SOLO—Universitas Tunas Pembangunan (UTP) Solo memberi kesempatan untuk atlet difabel melanjutkan kuliah Strata-I program studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga.

Hal ini disampaikan oleh Wakil Rektor II Universitas Tunas Pembangunan Solo, Teguh Santoso, ketika jumpa pers di kampus II UTP, Rabu (15/3/2023).

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

“Kami menjembatani bagi atlet difabel meneruskan kuliah di UTP Solo. Tahun ini sudah angkatan pertama,” kata dia.

Dia mengatakan atlet difabel yang kuliah di UTP  tidak hanya berprestasi di olahraga, namun juga menonjol secara akademis. Dia mengatakan saat ini hampir sekitar 200 atlet difabel yang belum melanjutkan S1. “Memang angkatan pertama baru 15, kita berharap ke depan lebih banyak,” ujar dia.

Pihaknya mengatakan perlu beberapa penyesuaian terkait waktu kuliah. Mengingat atlet memiliki jadwal yang berbeda dari mahasiswa reguler.

“Mulai tahun ini kita mengadakan kelas khusus bagi atlet difabel, memang setiap hari mereka berlatih setiap hari, kecuali hari minggu, jadi hari minggu kita full [kuliah],” tutur dia.

Dia mengatakan ingin menjembatani ita bagi atlet difabel agar bisa menyelesaikan kuliah. Tegus menegaskan atlet, sekalipun itu difabel memiliki kesempatan yang sama untuk kuliah.

“Saat ini mereka dimaksudkan di Prodi Pendidikan Kepelatihan Olahraga, karena dasarnya memang semua atlet. Meski dari SMA ada yang IPA dan IPS, tapi karena mereka juga atlet maka kita fasilitasi untuk kuliah di Pendidikan Kepelatihan,” kata dia

Dia kembali menegaskan, meski memiliki keterbatasan secara fisik, namun mereka membuktikan bisa berprestasi di bidang olahraga. “Tapi dengan keterbatasan itu mereka bisa berprestasi di bidang olahraga,” tutur dia.

Menurut dia, lebih jauh lagi, para atlet difabel ini bisa berprestasi di bidang akademik. “Maka kita fasilitasi agar meneruskan kuliah di UTP, harapannya bisa menjadi contoh, bahwa atlet di samping bisa berprestasi olahraga tapi secara akademik juga bisa,” tambah dia.

Dia berharap akan lebih banyak lagi atlet difabel yang diberikan fasilitas kuliah. Teguh mengatakan saat ini atlet difabel yang masuk ke UTP tidak perlu tes melainkan hanya perlu wawancara. “Untuk biaya saat ini masih mandiri, tapi kalau mereka punya prestasi mereka akan mendapatkan potongan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya