SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta —Memasuki tahun anggaran 2010, pemerintah sudah menambah utang hingga senilai Rp 27,5 triliun lewat penerbitan surat utang atau obligasi negara. Nilai tersebut berasal dari penerbitan Surat Utang Negara (SUN) Rp 7,5 triliun, dan penerbitan obligasi global US$ 2 miliar (Rp 20 triliun dengan asumsi nilai tukar pada APBN 2010 Rp 10.000/US$).

Pada tahun 2010 ini pemerintah memang gencar menyerap dana lewat penerbitan surat utang baik konvensional maupun syariah di awal tahun, atau istilah ilmiahnya front loading strategy . Strategi ini dilakukan agar defisit anggaran dapat lebih cepat diamankan, apalagi defisit anggaran 2010 diperkirakan akan meningkat dari 2% (Rp 98 triliun) menjadi 2,2% (Rp 128,7 triliun).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Target penerbitan surat utang pemerintah di tahun ini tercatat Rp 175,6 triliun, dan untuk memenuhinya akan ada beragam instrumen surat utang yang diterbitkan pemerintah.

Di awal 2009 ini, instrumen surat utang pemerintah sangat diminati oleh investor asing. Ini terlihat dari terus meningkatnya porsi kepemilikan asing pada instrumen SUN. Dari data dari Ditjen Pengelolaan Utang, Jumat (15/1), sampai dengan 8 Januari 2010 kepemilikan asing di SUN mencapai Rp 109,53 triliun.

Utang pemerintah pusat Indonesia hingga November 2009 tercatat sebesar US$ 170,73 miliar atau setara dengan Rp 1.618,54 triliun. Jumlah ini bertambah sekitar Rp 16 triliun dalam 1 bulan, karena jumlah utang RI posisi Oktober 2009 adalah US$ 167,86 miliar atau Rp 1.602,86 triliun.

Utang itu terdiri dari pinjaman US$ 65,65 miliar dan surat berharga US$ 102,2 miliar.

dtc/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya