SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Jumlah utang pemerintah Indonesia selama semester I-2010 tercatat sebesar Rp 1.612,85 triliun. Bertambah Rp 22,19 triliun dari jumlahnya di akhir tahun 2009 yang sebesar Rp 1.590,66 triliun.

Jika dihitung dengan denominasi dolar AS, jumlah utang pemerintah mencapai US$ 177,57 miliar, bertambah US$ 8,35 miliar dari jumlah di akhir 2009 yang sebesar US$ 169,22 miliar.

Promosi Kirana Plus, Asuransi Proteksi Jiwa Inovasi Layanan Terbaru BRI dan BRI Life

Demikian data yang dirilis Ditjen Pengelolaan Utang Kemenkeu yang dikutip detikFinance, Sabtu (10/6/2010).

Utang tersebut terdiri dari pinjaman US$ 63,51 miliar dan surat berharga US$ 114,06 miliar. Dengan menggunakan PDB Indonesia yang sebesar Rp 6.253,79 triliun, maka rasio utang Indonesia tercatat sebesar 26%.

Sementara rincian pinjaman yang diperoleh pemerintah pusat hingga akhir Juni 2010 adalah:

* Bilateral : US$ 39,16 miliar

* Multilateral: US$ 21,45 miliar

* Komersial : US$ 2,84 miliar

* Supplier : US$ 60 juta.

Peningkatan signifikan terjadi pada jumlah utang dalam bentuk surat berharga negara atau obligasi yang nilainya meningkat menjadi US$ 177,57 miliar, dari jumlah di akhir 2009 yang sebesar US$ 169,22 miliar.

Jumlah utang Indonesia jumlahnya terus meningkat dari tahun ke tahun, namun rasio utang terhadap PDB memang menunjukkan penurunan. Hal itu sejalan dengan terus meningkatnya PDB Indonesia.

Berikut catatan utang pemerintah pusat sejak tahun 2000 berikut rasio utangnya terhadap PDB:
* Tahun 2000: Rp 1.234,28 triliun (89%)

* Tahun 2001: Rp 1.646,32 triliun (77%)

* Tahun 2002: Rp 1.821,83 triliun (67%)

* Tahun 2003: Rp 2.013,68 triliun (61%)

* Tahun 2004: Rp 2.295,83 triliun (57%)

* Tahun 2005: Rp 2.774,28 triliun (47%)

* Tahun 2006: Rp 3.339,48 triliun (39%)

* Tahun 2007: Rp 3.949,48 triliun (35%)

* Tahun 2008: Rp 1.4.954,03 triliun (33%)

* Tahun 2009: Rp 5.613,44 triliun (28%)

* Juni 2010:  Rp 6.253,79 triliun (26%)

dtc/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya