SOLOPOS.COM - Pengrajin asal Gabutan RT 003/RW 008, Joyosuran, Pasar Kliwon, Solo, Eki Puji Lestari, menunjukkan lilin kreasinya di kediamannya, Kamis (19/3/2015). Aneka lilin tersebut memiliki beberapa manfaat seperti hiasan hingga untuk aroma terapi. (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Usaha kreatif Eki Puji Lestari berkreasi dengan lilin bisa mendatangkan laba jutaan rupiah setiap bulan.

Solopos.com, SOLO — Lilin fleksibel dibentuk apapun, termasuk patung hiasan hingga untuk aroma terapi. Pembuatan aneka lilin hias semacam itu menjadi usaha kreatif warga Gabutan RT 003/RW 008, Joyosuran, Pasar Kliwon, Solo, Eki Puji Lestari.

Promosi BRI Perkuat Kolaborasi Strategis dengan Microsoft Dorong Inklusi Keuangan

Tatkala Solopos.com bertandang ke rumah sekaligus tempat usaha kreatif Eki Puji Lestari, Kamis (19/3/2015), aneka minuman menyambut, tersaji di atas etalase kaca. Ada es teler, es buah, es krim, es jus hingga bermacam minuman dengan float.

Warna minuman yang disajikan di workshop usaha kreatif Eki Puji Lestari itu begitu ngejreng. Seakan, minuman tersebut menggoda siapa saja untuk meminumnya.

Ups, tapi jangan sampai diminum. Sebab, bermacam minuman segar itu terbuat dari lilin.

Lilin dicetak sedemikian rupa supaya mirip aneka minuman dan makanan yang menggoda selera. Perempuan kelahiran Solo, 27 Oktober 1974 tersebut memproduksi bermacam lilin hias di kediamannya yang diberi nama Griya Lilin Solo.

Ya, umumnya lilin digunakan untuk membantu pencahayaan saat ruangan gelap. Kini, fungsi lilin tidak hanya sebatas penerangan. Tetapi juga memiliki manfaat lain seperti untuk hiasan hingga bahan relaksasi.

Lepas Pekerjaan
Eki mengatakan bisnis kreatif tersebut dirintis sejak 2010 silam. Saat itu, dia sering diprotes anaknya, Arlindia Yasmin Auralia, lantaran sering pulang sore.

Ibu berusia 39 tahun itu kemudian memberanikan diri untuk melepas pekerjaannya di industri garmen. Dia kemudian mulai merintis usaha lilin hias. “Saya memilih lilin hias karena waktu itu memang masih sedikit yang memproduksi,” paparnya kepada Solopos.com.

Bukan hanya patung lilin hiasan, Eki juga memproduksi lilin dengan aroma terapi. Menurutnya, beberapa lilin dicampuri dengan minyak esensial supaya memiliki aroma khas saat dibakar.

Aroma terapi yang dia buat di antaranya teh hijau, melati, mawar, apel, bunga-bungaan, dan minyak kayu putih. Aroma terapi ini dipercaya bisa menghilangkan penat dan relaksasi bagi siapapun yang menghirupnya.

Jutaan Rupiah
Berkat usahanya, istri Widi Nur Susanto ini mengantongi laba jutaan rupiah per bulan. Dia juga sering diminta menjadi pemateri pelatihan ekonomi kreatif membuat seni kerajinan dari lilin. Dia juga menjadi tokoh penggerak dalam pemberdayaan ibu-ibu untuk menciptakan kerajinan kreatif di lingkungan setempat.

Kerajinan serupa juga diproduksi oleh warga Candi RT 001/006, Candi, Ampel, Boyolali, Arini Khoiriah. Sejak 2008, dia sudah membuat kerajinan dari lilin dengan berbagai model, bentuk, dan ukuran. Bahkan, perempuan kelahiran Wonosobo, 11 Juli 1974 ini juga mampu membuat patung hewan, manusia, dan tengkorak dari lilin.

Ibu tiga putra tersebut juga membuat lilin beraroma terapi. “Biasanya, lilin ini digunakan untuk relaksasi. Ada berbagai macam aroma seperti melati, lavender, citronella, hingga rempah-rempah. Saat ini memang lagi tren aroma terapi dari lilin,” paparnya kepada Solopos.com, Kamis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya