SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Soal Ujian Sekolah (US) yang dibuat masing-masing sekolah harus diverifikasi pengawas sekolah. Hal ini merupakan salah satu bentuk kontrol pengawas. Sementara itu berdasarkan rapat koordinasi tingkat Provinsi Jawa Tengah yang dilaksanakan di Semarang, Kamis (27/1), pelaksanaan US siswa SMA/SMK di Provinsi Jawa Tengah dilaksanakan 14-21 Maret.

Demikian disampaikan Kasi Kurikulum Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Solo, Budi Setiono, saat ditemui wartawan di kantor Disdikpora Solo, Jumat (28/1). Sementara Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA se-Solo, Drs M Thoyibun, menerangkan soal US dibuat oleh sekolah masing-masing dengan mengacu kepada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang telah ditentukan. Oleh karena itu ia mengimbau pihak sekolah untuk membuat soal ujian yang valid dan sesuai standar. Setelah US dilaksanakan, katanya, sekolah harus segera mengoreksi dan membuat nilai sekolah.

Promosi Jaga Keandalan Transaksi Nasabah, BRI Raih ISO 2230:2019 BCMS

“Soal format pengiriman nilai sekolah, hingga kini (Jumat-red) belum ada kejelasan,” ujarnya. Terkait hal itu Budi Setiono, mengungkapkan sesuai Prosedur Operasi Standar (POS) UN 2011, nilai sekolah dirumuskan di setiap sekolah. Pembobotan nilai sekolah, 60% dari US, 40 % dari nilai rapor. “Setelah jadi nilai sekolah, baru dikirimkan ke pusat. Jadi di pusat hanya menggabungkan nilai sekolah dengan nilai UN,” katanya.

Sementara soal UN, ungkapnya, dibuat panitia pusat. Rencanananya ada lima paket soal. Terkait rencana Kadisdikpora Solo, Rakhmat Sutomo, yang akan mengefektifkan peran pengawas sekolah dan MKKS dalam pelaksanaan UN, Thoyibun mengatakan hal itu hanya bisa dilaksanakan sebatas imbauan. Pasalnya MKKS tidak mungkin mengawasi ke setiap sekolah. Sementara Sekretaris Dewan Pendidikan Kota Solo (DPKS), Suwarto, mengkhawatirkan sistem pengawasan UN 2011, menyusul tidak adanya Tim Pemantau Independen (TPI) sebagaimana tahun sebelumnya. Padahal berdasarkan pengalaman sebelumnya, justru TPI itu yang sering menemukan penyimpangan-penyimpangan terkait UN.

ewt

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya