SOLOPOS.COM - Ilustrasi ibadah haji. (Freepik.com)

Solopos.com, JAKARTA–Kementerian Agama (Kemenag) kembali mengusulkan rata-rata biaya haji atau biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) 2023. Kali ini BPIH yang diusulkan senilai Rp90.050.637,26 atau Rp90,05 juta per anggota jemaah haji.

BPIH itu terdiri atas komponen biaya perjalanan ibadah haji (bipih) yang harus dibayarkan oleh setiap calon anggota jemaah haji diusulkan sebesar 55,3% atau Rp49,81 juta.

Promosi Siasat BRI Hadapi Ketidakpastian Ekonomi dan Geopolitik Global

Komponen lainnya sebesar 44,7% atau Rp40,23 juta akan ditalangi oleh subsidi yang berasal dari nilai manfaat dana haji yang dikelola oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).

Nilai BPIH yang diusulkan tersebut naik tipis dibandingkan usulan Kemenag pada Selasa (14/2/2023) lalu, tetapi nilai bipih tetap.

Saat itu, Kemenag mendapatkan angka rata-rata biaya haji atau BPIH 2023 senilai Rp90,02 juta dengan besaran komponen bipih 55,3% atau Rp49,81 juta dan nilai manfaat 44,7% atau Rp40,21 juta.

Namun, dibanding usulan pertama Kemenag, usulan biaya haji atau BPIH kali ini turun cukup signifikan.

Pada Rapat Kerja bersama Komisi VIII DPR, Kamis (19/1/2023), Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengusulkan (BPIH) 2023 senilai Rp98.893.909,11 (Rp98,89 juta) per anggota jemaah.

BPIH itu terdiri atas bipih atau biaya haji yang ditanggung setiap anggota jemaah haji senilai Rp69.193.733,60. Nilai itu 70% dari usulan rata-rata BPIH. Sisanya yakni Rp29.700.175 (30% dari BPIH) diambil dari nilai manfaat pengelolaan dana haji.

Hal itu berarti, usulan terakhir BPIH turun Rp8.843.271,85 (Rp8,84 juta). Sementara, bipih yang ditanggung setiap anggota jemaah haji turun Rp19,38 juta.

Sedangkan, komponen nilai manfaat naik Rp10,53 juta. Kenaikan itu terjadi lantaran komposisinya juga naik, dari sebelumnya 30% naik menjadi 44,7%.

Sementara, dibanding biaya haji atau BPIH 2022, BPIH 2023 yang diusulkan terakhir turun tetapi nilai bipih yang ditanggung setiap anggota jemaah haji naik.

Sebagai informasi, BPIH 2022 senilai Rp98,38 juta dengan komposisi bipih senilai Rp39,88 juta (40,54%) dan nilai manfaat (optimalisasi) Rp58,49 juta (59,46%).

Dengan demikian, usulan terakhir BPIH 2023 turun Rp8,33 juta dengan komponen biaya haji yang ditanggung setiap anggota jemaah haji naik Rp9,93 juta dan nilai manfaat turun Rp18,26 juta.

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji Kemenag Hilman menjelakan rata-raya biaya yang diusulkan hari ini, Rabu (15/2/2023), didapat setelah pihaknya mengombinasikan dengan harga terbaru maupun layanan Masyair pada tahun ini.

“Setelah kami kombinasikan dengan harga terbaru maupun layanan untuk tahun ini, maka biaya BPIH yang dirumuskan oleh pemerintah adalah Rp90,050,637,26,” kata Hilman dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu.

Hilman melanjutkan setidaknya ada sejumlah poin yang menjadi sorotan dalam diskusi untuk menentukan angka terbaru BPIH 2023. Pertama, adalah konsumsi.

Sebelumnya, konsumsi yang didapat jemaah haji dari Indonesia adalah sebanyak 40 kali di Makkah dan 18 kali di Madinah. Dengan berbagai pertimbangan, Kemenag memutuskan menambah jatah konsumsi di Makkah empat kali, sehingga jika ditotal konsumsi yang didapat adalah sebanyak 44 kali.

Awalnya Kemenag ingin memangkas biaya konsumsi jemaah haji lantaran pada tanggal-tanggal tersebut, sebanyak 2,5 juta orang lebih berkumpul di Makkah. Selain itu banyak jalanan yang ditutup sehingga kemampuan pendistribusian makanan dari pihak katering terhambat.

“Tapi dengan pertimbangan tadi meskipun tidak full lima hari, ada usulan untuk menambah setidaknya empat kali makan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami sampaikan bahwa biaya konsumsi itu yang 17,50 riyal akan ditambah layanannya sebanyak empat kali,” jelasnya.

Akomodasi juga turut menjadi bahan diskusi Kemenag. Hilman menuturkan saat ini delegasi haji dari seluruh dunia sedang berlomba-lomba mendapatkan layanan penginapan atau akomodiasi di Arab Saudi, khusunya di Makkah dan Madinah.

“Kami berdasarkan hasil diskusi dengan berbagai pihak, termasuk juga dengan hitungan-hitungan yang ada dan mencoba menjaga kualitas layanan jemaah, kami menetapkan di sini dengan harga 4.230 riyal untuk masa tinggal di Makkah,” tuturnya.

Kemudian, terkait biaya asuransi, Hilman menyebut biaya yang harus dikeluarkan ternyata lebih rendah dibandingkan masa pandemi Covid-19 sehingga harganya menjadi 28,75 riyal dibandingkan sebelumnya yang mencapai sekitar 140 riyal.

“Demikian hasil kajian yang dilakukan oleh pemerintah terhadap biaya penyelanggaraan haji ini dan untuk bipih insyaallah kami melihat bahwa jemaah melunasi bipih untuk tahun ini sebesar Rp49,812,700,26 atau 55,3% dan nilai manfaatnya Rp40,237,937 atau 44,7%,” paparnya.

 



Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Update Usulan Biaya Haji 2023 dari Kemenag, Naik Tipis!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya