SOLOPOS.COM - Ilustrasi petugas medis yang menangani Covid-19. (Reuters)

Solopos.com, JAKARTA -- Kasus Covid-19 terus meningkat bahkan penambahannya nyaris tembus 5.000 kasus dalam sehari. Pada Kamis (8/10/2020), penambahan kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 4.850.

Namun, itu bukan satu-satunya kabar buruk. Sejak awal Oktober hingga kemarin, ada tambahan lima dokter yang meninggal akibat Covid-19. Dengan demikian, total dokter gugur akibat COVID-19 menurut laporan tim mitigasi PB IDI tercatat sebanyak 132 dokter. Sebanyak 68 di antaranya dokter umum.

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

"Hal ini dikarenakan lonjakan pasien Covid terutama Orang Tanpa Gejala (OTG) terutama yang mengabaikan perilaku protokol kesehatan di berbagai daerah juga meningkat," sebut tim mitigasi PB IDI dalam rilis, Jumat (9/10/2020), seperti diberitakan detik.com.

Sehari, 17 Pasien Covid-19 di Sragen Dinyatakan Sembuh

Berikut rinciannya:

- 68 dokter umum
- 62 dokter spesialis
- 2 residen

Sementara itu, data sebaran dokter meninggal akibat COVID-19 di berbagai provinsi adalah sebagai berikut:

Jawa Timur: 31 dokter
Sumatera Utara: 22 dokter
DKI Jakarta: 19 dokter
Jawa Barat: 11 dokter
Jawa Tengah: 9 dokter
Sulawesi Selatan: 6 dokter
Bali: 5 dokter
Sumatera Selatan: 4 dokter
Kalimantan Selatan: 4 dokter
Aceh: 4 dokter
Kalimantan Timur: 3 dokter
Riau: 4 dokter
Kepulauan Riau: 2 dokter
DI Yogyakarta: 2 dokter
Nusa Tenggara Barat: 2 dokter
Sulawesi Utara: 2 dokter
Banten: 1 dokter
Papua Barat: 1 dokter

Sanksi Sosial Sadarkan Pengguna Jalan Patuhi Protokol Kesehatan

Orang Tanda Gejala (OTG)

Ilmuwan memperingatkan pengujian perlu ditingkatkan untuk menangkap gejala-gejala yang tidak terlihat. Sebagian besar orang yang dites positif Covid-19, tidak memiliki gejala apa pun. Penelitian terbaru mengungkapkan, sekitar 77 persen orang yang menerima hasil positif virus corona antara akhir April dan Juni lalu, tidak menunjukkan gejala pada hari tes mereka. Sementara 86 persen tidak mengalami batuk, peningkatan suhu tubuh atau kehilangan rasa/bau.

Para peneliti di University College London menganalisis data dari survei infeksi virus corona dari Office for National Statistics (ONS), yang menguji ribuan rumah setiap minggu, terlepas dari apakah orang-orang memiliki gejala. Analisis tersebut melihat data dari 36.061 orang yang menjalani tes antara 26 April dan 27 Juni lalu.

Sebanyak 115 (0,32 persen) memiliki hasil tes positif, studi menemukan, 27 (23,5 persen) di antaranya bergejala dan 88 (76,5 persen) tidak menunjukkan gejala pada hari tes.

Menko PMK Muhadjir Effendy Sebut Persepsi Masyarakat tentang UU Cipta Kerja Salah

Artinya penyebaran Covid-19 semakin sulit dilacak tanpa tes. Melalui fakta ini pula, penerapan protokol kesehatan Covid-19 menjadi mutlak dilakukan untuk menekan penyebaran virus corona.

Profesor Irene Petersen, yang memimpin penelitian tersebut, memperingatkan pengujian yang lebih luas diperlukan karena mungkin ada banyak "penyebar diam" yang menularkan penyakit tanpa menyadarinya.

"Anda mungkin berada di luar masyarakat dan mereka tidak mengisolasi diri karena mereka tidak tahu bahwa mereka positif," katanya kepada kantor berita PA, dilansir laman Independent, Jumat (9/10/2020), seperti dilansir suara.com.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya