SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarang — Ribuan buruh PT SAI Apparel Semarang menduduki pabrik dan meminta pembayaran upah. Jika tak segera dibayar, mereka mengaku tidak akan bisa merayakan hari lebaran.

Peristiwa itu terjadi di Jl. Brigjend Sudiarto, Penggaron, Semarang, Rabu (8/9/2010) malam. Para buruh memenuhi halaman pabrik yang bergerak di bidang garmen tersebut.

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

“Ini yang mau mudik, batal. Besok kan sudah Lebaran,” kata seorang buruh, Siswati.

Buruh mengaku belum mendapatkan upah untuk Bulan Agustus. Padahal, seharusnya gaji itu dibayarkan maksimal pada Senin (6/9) lalu. Namun berdasar informasi, sebetulnya sebagian buruh telah menerima upah. Hanya, yang belum menerima lebih banyak.

Emosi para buruh sempat naik saat mendengar kabar perusahaan tak bisa membayar dalam waktu dekat karena tak punya uang. Mereka menggedor-gedor pintu dan memaki karyawan pabrik.

Buruh perempuan itu memastikan perusahaan bisa membayar upah, karena sebelumnya mereka telah memberi THR. “Tak mungkin mereka tak bisa membayar,” kata mereka.

Emosi buruh mereda setelah aparat kepolisian turun tangan. Perwakilan buruh ditemui pihak perusahaan. Tak jelas hasil pertemuan itu, karena perusahaan tak memberi keterangan resmi.

Berdasar informasi di lapangan, dikabarkan upah dibayar 20 September mendatang. Jika tidak, perusahaan didenda dan akan berurusan dengan kepolisian. Meski tak puas, akhirnya buruh meninggalkan pabrik yang didudukinya selama beberapa jam itu.

dtc/tya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya