SOLOPOS.COM - Untung Wiyono (SOLOPOS/Insetyonoto)

Untung Wiyono (SOLOPOS/Insetyonoto)

Semarang (Solopos.com)–Ibadah puasa Ramadan merupakan kewajiban yang harus dijalankan oleh semua umat Islam. Sebagai seorang muslim, meski sedang tersandung masalah hukum dan harus meringkuk di tahanan, mantan Bupati Sragen, Untung Wiyono tetap menjalankan ibadah puasa Ramadan.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

Meski puasa tahun ini, bagi Untung terasa berat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya karena tak bisa melaksanakan bareng keluarga, isteri dan anak-anak.

“Saya tetap menjalankan puasa. Semoga diberikan kekuatan Allah,” katanya saat ditemui Espos di sela pemeriksaan di Kantor Kejakti Jateng, Senin sore lalu.

Selain tak bisa bareng dengan keluarga, yang jelas menu makan dan minum saat berbuka dan saur puasa, juga berbeda saat dia berada di luar tahanan.

Bila sebelumnya, Untung bisa makan dan minum yang enak saat berbuka dan saur sesuai keinginan, tapi sekarang di Lembaga Pemasyarakat (LP) Kedungpane, Semarang, dia harus makan dan minum seadanya.

Di LP Kedungpane, mantan Bupati Sragen tersebut menempati sel tahanan yang berada di blok J yang dikhususnya untuk ditempati para pelaku tindak pidana korupsi (Tipikor).

Sel tahanan Untung diketahui berdekatan dengan Bupati Tegal, Agus Riyanto terdakwa korupsi korupsi pembangunan Jalan Lingkar Kota Slawi (Jalingkos) senilai Rp 3,95 miliar.

Meski dalam kondisi serba seadanya, menurut Untung bukan menjadi beban bagi dirinya dalam melaksanakan ibadah puasa. “Biasa-biasa  saja, anggap saja pindah tidur,” ujarnya sambil tersenyum.

Dia juga mengaku tak mengalami suatu kendala sama sekali, selama menjalani puasa, sejak awal Ramadan pada Senin (1/8/2011) lalu.

Bahkan lelaki yang memakai kaca mata itu menyatakan setiap hari bangun untuk makan saur sekitar pukul 01.30 WIB.

“Insya Allah setiap hari bisa bangun sendiri sekitar pukul 01.30 WIB,” jelasnya.

Tentang kegiatan setelah saur, Untung mengungkapkan banyak yang dilakukan, misalnya menulis, membaca buku serta main tenis meja.

“Saya orangnya tak bisa berhenti, jadi banyak yang saya kerjakan,” pungkasnya.

Selama menjalankan ibadah puasa Ramadan, Untung juga tak pernah meninggalkan salat lima waktu. Termasuk di sela-sela pemeriksaan di Kantor Kejaksaan, tetap menjalankan salat Zuhur dan Asar. Dengan dikawal petugas Kejakti, mantan orang nomor satu di Sragen itu salat di masjid di lingkungan Kantor Kejakti.

Sementara Kepala Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kalapas Kedungpane, Nyoman Putra Surya Atmaja, menjelaskan menu buka dan saur bagi tahanan yang menjalankan ibadah puasa Ramadan sama seperti hari-hari biasa.

Hanya saja sambung dia, pada saat berbuka puasa ada tambahan snack atau makanan kecil serta minuman bubur kacang hijau atau susu.

(oto)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya