SOLOPOS.COM - Gedung Rektorat UNS Solo. (Instagram/@uns.official)

Solopos.com, SOLO — Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo bakal mendesain skema agar mahasiswa memiliki opsi selain mengerjakan skripsi maksimal dalam kurun waktu satu tahun sebagai syarat kelulusan.

Hal itu menyusul adanya Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) No. 53/2023 tentang Penjamin Mutu Pendidikan Tinggi. Salah satu poin dalam peraturan itu yakni mahasiswa S1 dan D4 tidak lagi wajib membuat skripsi.

Promosi BRI Pastikan Video Uang Hilang Efek Pemilu untuk Bansos adalah Hoaks

“Saya minta di tim Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan [LPPMP] di UNS, untuk mendesain skemanya, diberikan waktu maksimal satu tahun,” kata Rektor UNS, Jamal Wiwoho, ketika ditemui di UNS Solo, Jumat (1/9/2023).

Jamal mengatakan memang secara tegas di dalam Permendikbudristek No. 54/2023 itu tidak wajib membuat skripsi. Tapi dia menegaskan hal itu bukan berarti tidak wajib itu tidak ada tugas akhir sebagai pengganti skripsi.

Dia menyebut bakal ada penggantinya seperti mengerjakan prototype, projek atau kegiatan-kegiatan yang bisa disejajarkan dengan skripsi. Menurutnya kementerian memberikan kewenangan atau otoritas kepada kampus agar bisa mendesain tugas akhir.

“Tentu ini tidak mudah bagi perguruan tinggi. Di UNS sebetulnya juga sudah ada, misal mereka yang menjuarai Pekan Ilmiah Mahasiswa atau PIM Nasional. Saya katakan tidak usah membuat skripsi itu, kalau sudah juara nasional kan tidak perlu diuji skripsi lagi,”

Lebih lanjut, dia mengatakan lahirnya kebijakan Mendikbudristek tersebut dapat memberi ruang kepada universitas untuk melakukan inovasi dan kreativitas. “Universitas bisa melakukan inovasi untuk menentukan apa yang menjadi tugas mahasiswa baik pada jenjang diploma maupun di jenjang sarjana,” lanjut dia.

Dia mengatakan akan terus berkoordinasi dengan Plt. Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan UNS Ahmad Yunus dan Lembaga Pengembangan dan LPPMP UNS untuk membahas terkait petunjuk pelaksanaan dari kebijakan baru Mendikbudristek ini. Sementara itu, Ahmad Yunus menyebut saat ini pihaknya baru akan membahas lebih lanjut dengan lembaga terkait.

“Di UNS akan dibahas. Tetapi skripsi atau tugas akhir masih diperlukan untuk ukuran kemampuan Mahasiswa S1 dalam menyelesaikan masalah secara ilmiah,” kata dia kepada Solopos.com.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya