SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Pamekasan–Unjuk rasa yang digelar puluhan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Madura (Unira) berlangsung ricuh, Kamis (14/10).

Para mahasiswa kesal dengan bupati yang tidak muncul untuk menemui mereka. Mahasiswa langsung merangsek masuk menuju pintu utama kantor bupati Pamekasan.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Mahasiswa tetap tak percaya dan hendak mensweeping ruang bupati. Langkah mahasiswa dihadang petugas Dalmas Polres Pamekasan. Mahasiswa dan polisi terlibat saling dorong.

Sejumlah anggota polisi membentuk pagar betis melindung beberapa pejabat yang semula berdiri berhadapan dengan mahasiswa. Beruntung, aksi saling dorong itu bisa dihentikam. “Kawan-kawan, jangan anarkis,” kata Korlap Aksi Dino menenangkan teman-temannya.

Unjuk rasa yang dilakukan para mahasiswa ini menuntut dihentikannya liberalisme pengadaan sarana pertanian. “Stop prostitusi pangan. Bagaimana petani bisa makmur, jika pemerintah malah impor beras,” tutur Doni.

dtc/tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya