SOLOPOS.COM - Ilustrasi korban pelecehan seksual. (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA — Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menonaktifkan salah seorang dosen Fakultas Teknik, DA, karena diduga melakukan pelecehan seksual terhadap belasan mahasiswi.

UNJ juga mengaku tengah menginvestigasi kasus tersebut. Kepala Divisi Media Humas UNJ, Syaifudin, mengatakan akan memberikan sanksi kepada DA jika terbukti melakukan tindakan cabul tersebut.

Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

Bahkan, UNJ tak segan melimpahkan kasus itu kepada polisi jika menemukan unsur pidana. Syaifudin menyampaikan pihak kampus telah menonaktifkan DA dari aktivitas pengajaran maupun bimbingan.

Baca Juga : Status Gunung Semeru di Lumajang Naik dari Waspada Menjadi Siaga

“Terkait kasus DA yang diduga melakukan sexting kepada mahasiswi. UNJ melalui Fakultas Teknik sedang menangani kasus itu dengan melakukan investigasi dan bukti-bukti kredibel dari korban. Jika memang terbukti bersalah, maka DA [yang berstatus PNS] akan diberikan sanksi sesuai Peraturan Pemerintah No.94/2021 tentang Disiplin PNS dan Permendikbudristek No.30/2021 tentang PPKS,” katanya seperti dilansir dari Liputan6.com, Jumat (17/12/2021).

Syaifudin juga menjelaskan UNJ menyiapkan sejumlah instrumen untuk mengantisipasi kekerasan seksual di kampus yang kian marak. Kata dia, UNJ sudah mengesahkan Peraturan Rektor mengenai Kekerasan Seksual dan membuat Satgas Anti Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual.

Baca Juga : Mimpi Gamelan Dikukuhkan UNESCO Terwujud Setelah Sang Pengusul Wafat

UNJ, lanjutnya, juga mengingatkan dekan, koorprodi, dosen, dan pegawai di lingkungan UNJ agar memahami dan menjalankan Permendikbudristek No.30/2021 untuk menjaga moral. “Pimpinan UNJ menginstruksikan seluruh sivitas akademik UNJ menumbuhkan kehidupan kampus yang manusiawi, bermartabat, setara, inklusif, kolaboratif, tanpa kekerasan di antara mahasiswa, pendidik, tenaga kependidikan, dan warga kampus,” tutur dia.

Kemungkinan Korban Bertambah

Diberitakan sebelumnya, Koordinator Study and Peace (Space) UNJ, Aprilia Resdini, menyebut 15 mahasiswi mengaku mendapat pelecehan seksual dari dosen Fakultas Teknik UNJ, DA. Space UNJ merupakan komunitas yang mendampingi korban kekerasan seksual di UNJ.

Baca Juga : Tak Terserap, Rp100 Miliar Lebih Anggaran 2021 Kota Solo Masuk Silpa

Aprilia menyampaikan kemungkinan angkanya bakal terus bertambah. “Angka pastinya mungkin sekitar 15-an. Kami masih rekapitulasi. Ini kami buka hotline, sampai kami dapat update dosen DA ini akan diberikan sanksi apa,” kata Aprilia, Kamis (15/12/2021).

Ia menyebut kasus itu bukan kasus baru. Menurut dia korban pertama melapor sejak 2019 silam. Tak lama, muncul aduan lain pada tahun yang sama.

Saat itu, lima aduan. Korban mengaku dilecehkan dosen DA. “Saat itu kami meneruskan ke pihak kampus, ke Fakultas Teknik. Kami tidak mendapatkan respons. Kebanyakan korban disuruh bersabar dan mewajarkan apa yang dilakukan dosen DA karena dianggap bercanda,” ujarnya.

Baca Juga : Viral! Aksi Pria Kaus Merah Bunuh Anjing, Pelatih PSS Sleman Bereaksi

Pihak kampus menganggap perilaku cabul tersebut tak lebih dari sekadar dosen DA bercanda kepada mahasiswi. Padahal, ada mahasiswi yang menjadi korban diajak tidur bareng dan diminta melakukan oral seks.

Kasus sempat tenggelam lantaran tak ada respons dari kampus. Space kembali menerima aduan lain dari mahasiswi yang mengaku menjadi korban DA.

“Kami punya banyak sekali bukti tangkapan layar dari korban. Kali terakhir kurang lebih seminggu lalu ada satu korban mencoba bilang lagi ke pihak fakultas dan prodi. Itu lagi-lagi disuruh sabar, lagi-lagi alasannya dosen DA bercanda,” ungkap Aprilia.

Baca Juga : Jokowi Resmikan Bandara Ngloram di Blora, Intip Fasilitasnya…

Dia menduga perilaku cabul DA sudah dilakukan jauh sebelum tahun 2019. Dugaan itu muncul karena korban yang mengadu ke Space UNJ dari angkatan 2007 dan 2009.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya