SOLOPOS.COM - Polisi berjaga setelah serangan bom di Universitas Amerika, Afghanistan (Reuters)

Universitas Amerika diserang menyebabkan 12 orang tewas.

Solopos.com, KABUL – Sebanyak 12 orang tewas menyusul serangan bom dan penembakan di Universitas Amerika di Kabul, Afghanistan, Rabu (24/8/2016) malam.

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

Serangan yang juga mengakibatkan sedikitnya 44 orang terluka itu berakhir ketika dua pelaku yang diduga militan ditembak mati polisi.

Pihak kepolisian sempat, Kamis (25/8/2016), menjelaskan serangan yang dimulai pada pukul 18:30 waktu setempat tersebut diawali dengan ledakan sebuah bom mobil. Ledakan diikuti dengan aksi penembakan dimana para militan berupaya untuk memasuki kampus. Seorang petugas menuturkan suara tembakan terdengar sepanjang malam dan sebelum fajar.

“Setidaknya dua pelaku terbunuh,” kata seorang polisi di lokasi kejadian.

Pasukan elit Afghanistan melakukan pengepungan di kompleks universitas dalam operasi penyelamatan. Kepala Polisi Departemen Investigasi Kriminal Kabul, Fraidoon Obaidi, menuturkan sekitar 700-750 mahasiswa dievakuasi.

Terkait korban tewas, Kepala Polisi Kabul, Abdul Rahman Rahimi seperti dikabarkan Reuters, Kamis, mengungkapkan mereka terdiri dari tujuh mahasiswa, tiga polisi dan dua penjaga keamanan. Sementara menurut Kementrian Kesehatan Afghanistan tidak ada laporan warga asing menjadi bagian dari korban luka dalam serangan di universitas yang dibuka pada 2006 tersebut.

Banyak mahasiswa menyelamatkan diri dengan tinggal dalam ruangan atau melompat dari lantai kedua.

“Kami tengah berada di kelas saat terdengar sebuah ledakan keras yang diikuti tembakan. Itu [terdengar] sangat dekat. Sejumlah mahasiswa menangis dan menjerit. Banyak pula mahasiswa yang melompat dari lantai dua di mana beberapa di antaranya mengalami patah kaki dan menderita luka di bagian kepala,” cerita seorang mahasiswa, Abdullah Fahimi. Ia sendiri mengalami luka di pergelangan kaki setelah melompat.

Awal bulan ini seorang seorang dosen asal Amerika Serikat dan satu lainnya dari Afganistan diculik di sebuah jalan dekat universitas yang memiliki sekitar 1.700 mahasiswa itu.

Militan Taliban dan sebuah kelompok cabang Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas sejumlah serangan yang bertujuan menggulingkan Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani. Meski demikian hingga berita ini diturunkan pada Kamis siang belum ada pihak manapun yang mengklaim serangan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya