SOLOPOS.COM - Rektor Uniba, Prof Dr Ir Endang Siti Rahayu MS (berdiri) menyampaikan pidato Dies Natalis dan laporan tahunan rektor saat Dies Natalis ke-29 Uniba Solo di Ruang Aula Uniba, Kamis (26/7/2012).(Espos/Eni Widiastuti)


Rektor Uniba, Prof Dr Ir Endang Siti Rahayu MS (berdiri) menyampaikan pidato Dies Natalis dan laporan tahunan rektor saat Dies Natalis ke-29 Uniba Solo di Ruang Aula Uniba, Kamis (26/7/2012).(Espos/Eni Widiastuti)

SOLO--Universitas Islam Batik (Uniba) Solo akan menambah lima prodi baru. Saat ini, proses pengajuan pendirian prodi baru ke Ditjen Dikti, Kemendikbud sudah sampai tahap akhir.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Rektor Uniba, Prof Dr Ir Endang Siti Rahayu MS, menerangkan Uniba sudah mengajukan semua persyaratan yang dibutuhkan untuk pendirian prodi baru. “Ada formulir I-V yang harus diisi ketika akan mengajukan pendirian prodi baru. Uniba sudah mengajukan hingga formulir kelima,” terangnya saat ditemui wartawan seusai acara Dies Natalis ke-29 Uniba di Ruang Aula Uniba, Kamis (26/7/2012).

Saat ini, terangnya, Uniba menunggu keputusan Ditjen Dikti. Ia berharap prodi baru itu bisa mulai menerima mahasiswa baru, maksimal dua tahun lagi. Lima prodi baru tersebut yaitu Prodi Pendidikan Anak Usia Dini, Perpustakaan, Teknologi Informasi, Agribisnis dan Komunikasi. Semuanya untuk jenjang pendidikan sarjana.

Jika nanti disetujui semua, kata Endang, Uniba akan memiliki 10 prodi. Saat ini prodi yang sudah ada yaitu Prodi Hukum, Akuntansi, Manajemen, Pertanian dan Program Pascasarjana Manajemen Syariah.

Endang juga menerangkan sat ini Uniba berusaha mewujudkan visi menjadi entrepreneurial university. Hal itu dimulai dengan menanamkan jiwa wirausaha kepada mahasiswa. Tujuannya agar alumni Uniba memiliki mental dan karakter seorang wirausaha. Rencananya Uniba akan membangun tempat usaha yang sekaligus menjadi tempat praktek mahasiswa. “Di Uniba juga ada program kuliah kerja nyata (KKN) tematik,” katanya.

Sementara itu Guru Besar Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Prof Dr Gunawan Sumodiningrat MEc, dalam orasi ilmiahnya menyebutkan program pemberdayaan masyarakat diharapkan menjadi awal gerakan nasional pemberdayaan masyarakat. Inti gerakan pemberdayaan masyarakat yaitu membangun Indonesia dimulai dari keluarga sehat, bahagia, sejahtera di desa. Pembangunan manusia dimulai dengan menyadarkan kemampuan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup sendiri. Mulai dari aspek kesehatan, kecerdasan, pemenuhan kebutuhan dasar makan, minum dan perumahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya